Mitsubishi Yakin Konsumen Xpander Tak Bakal Pindah ke Avanza Baru

Mitsubishi Xpander.
Sumber :
  • Manut

VIVA – Mitsubishi Xpander menjadi pemain baru di segmen mobil keluarga low multi purpose vehicle. Meski demikian, penjualannya sepanjang tahun lalu ternyata belum mampu mendahului merek legendaris Toyota Avanza.

Selama 16 Tahun Daihatsu Jadi Mobil Terlaris ke-2 di RI, Ini Model Paling Diburu

Jika menilisik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), persaingan antara kedua mobil ini cukup sengit. Penjualan Avanza sempat tertinggal dari Mitsubishi Xpander, namun pada akhirnya Avanza menjadi yang terlaris di kelasnya.

Pengiriman Avanza dari pabrik ke diler selama 2018 tercatat 82.169 unit, sedangkan Xpander di periode yang sama mencatatkan angka 75.075 unit.

Kemenperin Dukung Adanya Insentif Tambahan Demi Dongkrak Industri Otomotif

Melihat hasil tersebut, Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Michimasa Kono mengatakan, keberhasilan sebuah produk bukan hanya dipatok angka penjualan.

"Mitsubishi Xpander masih ada di peringkat dua MPV, di bawahnya Toyota memang. Tetapi bagi kami, customer satisfaction dan kesenangan memiliki Xpander kami juga dikatakan," kata Kono di Jakarta.

Suasana Anggota DPR Masuk Kerja, Mobilnya Gak Ada yang Innova

Kono mengatakan, membuat konsumen senang memiliki Mitsubishi Xpander bukan hanya sekadar layanan purna jual, tetapi juga kegiatan yang membuat konsumen berkumpul bersama keluarga seperti program Tons of Real Happiness.

Sehingga orang-orang yang memiliki Mitsubishi Xpander, kata dia, benar-benar merasa enjoi dengan kendaraannya. Mereka juga yakin konsumennya bakal setia dan tak pindah ke produk lain.

“Kalau untuk pasar small MPV sangat bagus, penjualan kami cuma selisih sedikit dengan yang nomor satu Toyota Avanza. Setelah tiga atau lima tahun customer bisa lebih puas," ucap Kono. (kwo)

Pengunjung GIIAS di ICE BSD, Tangerang Selatan

Penjualan Mobil 2025 di RI Diprediksi Hanya Sentuh Segini

Memasuki tahun 2025, industri otomotif di Indonesia diprediksikan masih belum bisa keluar dari kondisi yang tidak baik-baik saja lantaran ada berbagai tantangan yang perl

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025