Kaleidoskop 2018: Mobil-mobil yang 'Disuntik Mati' di Indonesia
- VIVA.co.id/Herdi Muhardi
VIVA – Dalam hitungan hari, 2018 akan berakhir dan berganti menjadi 2019. Sepanjang tahun ini, beragam produk otomotif dihadirkan untuk konsumen di Tanah Air.
Selain mobil-mobil baru, ada juga produk mobil yang harus 'pensiun' dari peta persaingan otomotif di Indonesia. Dalam rangkuman VIVA, setidaknya ada tiga produk yang sudah tidak lagi dijual oleh agen resminya.
Produk pertama datang dari merek Mitsubishi, yakni Delica. Mobil keluarga dengan desain unik tersebut, tidak lagi ditawarkan untuk penggemarnya sejak Juli 2018. Keputusan untuk menyudahi penjualan mobil keluarga dengan pintu geser ini, lantaran Mitsubishi Jepang tidak lagi mengirim Delica ke luar negeri.
Selain Delica, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia sebagai distributor kendaraan penumpang dan niaga ringan, juga memutuskan untuk menyudahi penjualan city car Mirage.
Alasan Mirage sudah tidak lagi diimpor dari Thailand, karena posisi pasarnya kian terjepit antara low cost green car dan low multi purpose vehicle yang banyak digemari orang Indonesia.
Mobil lain yang diakhiri penjualannya tahun ini adalah Chevrolet Captiva. Menurut Communications and External Affairs General Motors Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono, Captiva tidak lagi dijual bukan karena hanya laku puluhan unit. Tetapi, umurnya sudah lawas dan ada pertimbangan lain yang tidak bisa disebutkan.
"Pertama kali Captiva diluncurkan 2006-2007, sudah lebih dari 10 tahun. Ini suatu hal yang biasa, dan kami tetap kuat di segmen SUV (Sport Utility Vehicle)," ujar Yuniadi beberapa waktu lalu.
Meski produk-produk mobil tersebut sudah tidak lagi dijual di Indonesia, pemilik bisa tetap mendapat suku cadang dan melakukan perbaikan di bengkel resmi yang disiapkan oleh merek-merek otomotif tersebut.