Biaya Bikin Mobil Listrik Seharga Mobil Mewah, Ini Contohnya
- ITS
VIVA – Bukan hanya para pabrikan mobil ternama saja yang sedang sibuk mengembangkan mobil listrik, anak bangsa pun melakukannya. Seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Budi Luhur, yang membuat mobil Blits.
Mobil listrik bergaya off road tersebut akan digunakan keliling Indonesia, dengan total jarak tempuh 15 ribu kilometer. Bila nanti sukses menjelajah Nusantara, Blits akan dipertimbangkan untuk mengikuti reli Dakar di Argentina.
Secara spesifikasi, mobil listrik buatan anak bangsa tersebut ternyata tidak 100 persen menggunakan komponen lokal. Seperti yang disampaikan Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif ITS, Muhammad Nur Yuniarto.
“Motor listrik, electronic control unit dan hal-hal penting lainnya kami kerjakan sendiri. Rangka kami sudah bisa buat dari dulu. Motor, transmisi, sistem manajemen baterai kami rekayasa di sini,” ujarnya di Budi Luhur, Tangerang, Senin 12 November 2018.
“Yang harus terpaksa kami impor adalah sel baterainya, tapi kami kemas sendiri,” tuturnya menambahkan.
Ada sekitar 2.800 sel baterai yang diimpor dari China, kapasitasnya 100 Kilo Watt hours dengan tegangan 380 Volt. Dengan daya baterai terisi penuh, Blits dapat menempuh jarak hingga 300 kilometer.
Waktu pengisian baterai dari nol membutuhkan waktu delapan jam. Dengan torsi 75 Newton meter, kendaraan ramah lingkungan itu dapat melaju hingga kecepatan 110 kilometer per jam.
“Biaya (pembuatan) belum kami hitung, nanti kaget sendiri kalau sudah tahu. Perkiraan Rp2-3 miliaran, dan paling mahal di baterai, hampir separuhnya,” jelasnya.