Gara-gara Ekspor, Daihatsu Ubah Stok Komponen Mobil Lawas
- VIVA/Pius Mali
VIVA – Di Indonesia, usia pakai sebuah kendaraan bisa mencapai 10 tahun, bahkan terkadang lebih. Salah satu buktinya, mobil lawas masih sering berseliweran di jalan untuk menemani aktivitas harian pemiliknya.
Penggunaan mobil lawas untuk harian, tentu harus didukung oleh ketersediaan suku cadang yang sesuai, agar semua fungsi mobil berjalan normal. Namun, tidak semua komponen orisinal mobil lawas bisa diperoleh dengan mudah.
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan, sebagai agen resmi merek Daihatsu di Indonesia, ada dua kebijakan mengenai ketersediaan suku cadang mobil-mobil yang dipakai dan dijual di Indonesia.
"Untuk komponen yang slow moving atau tidak masuk perawatan berkala, tentu harus ada yang dipersiapkan. Awalnya, kami sediakan untuk 8 tahun. Tetapi, kebijakan baru sampai 15 tahun setelah mobil itu dinyatakan setop produksi," kata wanita yang akrab disapa Amel itu di Jakarta, Senin 12 November 2018.
Kebijakan untuk komponen slow moving tersebut, kata Amel, dibuat karena ADM kini juga memproduksi mobil yang dijual ke luar negeri. Sehingga, jaminan ketersediaan suku cadang harus lebih lama, meski mobil sudah dinyatakan setop produksi.
"Ini terkait dengan ekspor yang kami lakukan. Kalau ekspor, kami harus siapkan lebih lama stok komponennya, otomatis yang lokal pun tersedia," tuturnya.
Sementara, untuk suku cadang yang rutin diganti oleh pemilik mobil, Amel mengatakan, masih akan terus diproduksi selama banyak permintaan atau kebutuhan.
"Untuk komponen yang rutin diganti, itu lebih ke arah bisnis. Selama ada permintaan, pasti ada suplai. Rasanya, bukan hanya Daihatsu yang melihat peluang ini, perusahaan komponen juta melihat peluang," ungkapnya.