Begini Jadinya Jika Pelek Alloy dan Kaleng Hajar Lubang
- Webcartop
VIVA – Saat membeli unit mobil, konsumen diberi pilihan material pelek. Ada dua material pelek yang saat ini ditawarkan, kaleng dan alloy.
Umumnya, pelek kaleng menjadi standar unit dengan harga atau varian terendah. Biaya pembuatan pelek kaleng memang lebih murah, sehingga ideal dipilih oleh perusahaan taksi atau kendaraan operasional.
Berbeda dengan pelek alloy, yang biaya produksinya lebih mahal. Bentuknya juga bermacam-macam, sesuai dengan tren kendaraan saat ini.
Pelek alloy memiliki kelebihan dalam hal model dan bobotnya yang lebih ringan. Bobot sangat berpengaruh pada kestabilan kendaraan saat dipacu kencang di jalan.
Selain itu, desain pelek alloy juga lebih banyak bukaannya, sehingga udara segar dapat masuk ke sela-sela kampas rem. Hal itu berdampak pada pengereman yang lebih baik.
Namun, bagaimana soal kekuatan?
Dilansir dari Rushlane, Minggu 28 Oktober 2018, sebuah video eksperimen soal uji kekuatan pelek alloy dan kaleng diunggah ke laman Youtube.
Dalam video tersebut, kedua pelek diuji kekuatannya, dengan cara diberi tekanan tinggi. Hal itu dilakukan untuk mensimulasikan kondisi saat mobil melindas lubang dengan kecepatan tinggi.
Lantas, mana yang lebih kuat, pelek alloy atau kaleng? Simak hasilnya di video berikut ini: