Dua Merek Mobil Ini Masih Pertahankan Harga Meski Digebuk Dolar
- Mercedes-Benz
VIVA – Memasuki awal tahun, sudah pasti harga kendaraan bermotor mengalami kenaikan. Sebab, banyak faktor yang membuat harga naik, mulai dari biaya produksi, kenaikan harga bahan baku, biaya balik nama (BBN), biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan lain-lain.
Tapi karena rupiah yang belakangan ini terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maka beberapa agen pemegang merek mobil di Tanah Air kembali menaikkan harga produknya. Tapi tidak semua merek, Mercedes-Benz dan Chevrolet masih bertahan, meski digebuk dolar AS.
Deputy Director Marketing Communication PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Hari Arifianto mengatakan, sejauh ini belum ada kenaikan harga lagi sejak Februari 2018, yang saat itu memang menyesuaikan biaya adiministrasi surat-surat kendaraan dan bahan baku.
“Jadi sudah dikalkulasiin sepanjang tahun, kami ada range fluktuasi nilai tukar, selama belum lewat range-nya, kami masih menahan. Dan produk kami 80 persen yang dijual di Indonesia sudah rakitan lokal,” ujarnya kepada VIVA, Minggu, 14 Oktober 2018.
Menurutnya, untuk situasi ke depan akan dipantau. Jika sudah ada batasan yang ditentukan, terpaksa harus menaikkan harga. “Kami selalu melakukan pertemuan setiap bulan untuk membahas harga. Kalau masih bisa ditahan kenapa tidak,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Donald Rachmat, Sales and Network Director GM Indonesia sebagai agen pemegang merek Chevrolet di Indonesia. Dia mengatakan, sejak rupiah terkoreksi, harga tetap stabil dan kenaikan harga tahun ini baru dilakukan pada Agustus 2018.
“Kami melihat momentum akhir tahun, customer menunggu dengan program lain yang kami berikan. Makanya kami tetap memberikan harga yang sama,” kata dia.
Sebagai informasi, harga Mercedes-Benz saat ini dibanderol mulai Rp722 juta on the road untuk A-Class sampai Rp6,3 miliar untuk AMG GT-R. Sedangkan Chevrolet dijual dari Rp198 juta on the road untuk Spark 1.4 sampai Rp545 juta untuk Colorado 4x4.