Impor Mobil Mahal Disetop, Ini Reaksi BMW dan Mercy
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berniat menghentikan sementara impor mobil mewah dengan kapasitas mesin di atas 3.000 cc. Hal ini untuk mengurangi defisit neraca perdagangan dan memerbaiki nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Deputy Director Sales Operation and Product Management Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, kebijakan tersebut belum memiliki dampak terhadap Mercedes-Benz di Indonesia, lantaran sudah memiliki pabrik perakitan di Bogor, Jawa Barat.
"Mobil Mercedes-Benz 85 persen dirakit di sini, 15 persen yang diimpor. Kendaraan CBU (completely built-up) merupakan pelengkap saja dalam portofolio produk kami," ujar Kariyanto saat dihubungi VIVA, Kamis 6 September 2018.
Hal senada disampaikan Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'tania. Ia menjelaskan, pembatasan impor untuk mobil mewah belum akan berdampak bagi BMW Group Indonesia, karena sudah ada deretan produk yang dirakit lokal.
"Sampai saat ini, ada enam model yang dirakit lokal. Lebih dari 80 persen kendaraan BMW yang dijual di Indonesia merupakan rakitan lokal," kata Jodie di Sunter, Jakarta Utara, Kamis 6 September 2018.
Selain itu, kata Jodie, mobil bemesin 3.000 cc ke atas yang dijual BMW di Indonesia hanya satu model, yakni M5, dan jumlahnya terbatas.