Bukan Butuh Uang, Ini Alasan Orang Jual Mobil Jelang Lebaran
- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Demi menunjukkan statusnya di kampung halaman, beragam cara dilakukan orang sebelum mudik. Salah satunya, membeli mobil.
Di Indonesia, mobil bukan hanya digunakan sebagai alat transportasi saja, namun untuk memamerkan status sosial seseorang.
Selain mobil baru yang menjadi pilihan, mobil bekas juga tak kalah peminatnya. Selain harganya lebih terjangkau, tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan surat-surat kendaraan. Alhasil, harga mobil bekas ikut terdongkrak.
“Menjelang Lebaran, orang berlomba-lomba menjual mobil. Soalnya, harga mobil bekas jadi mahal. Kebutuhan lebih banyak mobil bekas,” ujar Deputy Director Head of Retail Car Financing PT Adira Dinamika Multi Finance, Harry Latif, kepada VIVA di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, kenaikan harga mobil bekas mencapai lima persen lebih mahal dari bulan-bulan biasanya, dan itu terjadi pada setiap tahun.
Maka dari itu, momen satu tahun sekali ini dimanfaatkan Adira, dengan memberikan program menarik dan cicilan dengan bunga ringan untuk setiap pembelian mobil baru dan bekas.
“Kami menyediakan bunga yang rendah, satu tahun 2,9 persen, tiga tahun 3,5 persen. Kalau bukan promo, bunganya beda dua persen lebih tinggi untuk mobil baru,” tuturnya.
Untuk mobil bekas, bunganya lebih mahal 1,5 persen dari mobil baru. Program ini berlaku dari 23 Mei sampai 1 Juli 2018.
“Untuk mobil bekas, kami berikan garansi mesin enam bulan dan dapat cash back Rp1,5 juta. Dari data tahun kemarin, peminat mobil baru sekitar 65 persen dan mobil bekas 35 persen,” ungkapnya.