Teror Bom Berdampak Besar pada Penjualan Mobil Bekas
- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Teror bom yang terjadi di sejumlah titik di Tanah Air rupanya turut memengaruhi penjualan mobil bekas. Hal ini seperti yang disampaikan sejumlah pedagang mobil seken di beberapa showroom yang berada di kawasan Jakarta.
Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, mencontohkan saat terjadinya aksi teror di Jawa Timur yang berefek hingga Jakarta. Tetapi beruntung tidak berlarut panjang, karena memasuki awal Ramadan penjualan sudah kembali normal.
“Bagusnya orang Indonesia itu cepat lupa, jadi pas kemarin Kamis (17 Mei) normal lagi. (Penjualan) Kenanya di Senin sampai Rabu (14-16 Mei). Itu kembali normal karena melihat pemberitaan sudah mulai tertangkap kan satu per satu terorisnya,” ujar Herjanto kepada VIVA, Jumat, 18 Mei 2018.
Menurutnya, teror bom sangat berimbas pada penjualan kendaraan bekas. Karena biasanya, jelang Lebaran, penjualan mobil bekas bisa naik hingga 30 persen. “Harusnya panen memasuki bulan puasa, tiba-tiba sepi. Jumlah transaksi menurun, biasanya per-hari 50-75 unit. Karena ada teror lebih sedikit dari itu jumlahnya,” tuturnya.
Sambung dia, ketika sudah normal, Kamis kemarin, 17 Mei, tiba-tiba angkanya merangkak naik hingga 120 unit lebih. Ternyata banyak konsumen yang menunda melakukan transaksi hingga menunggu situasi aman.
“Showroom kita di sini juga banyak, hampir 400 showroom. Tahun 2013 saja data terakhir jumlah display 2.227 unit, dengan adanya penambahan tempat sampai saat ini jumlah unit display bisa lebih dari 2 ribuan,” sambungnya.
Sementara di tempat terpisah, Dewa salah seorang pedagang mobil bekas di ITC Permata Hijau menyebut, teror bom beberapa hari lalu tak terlalu berpengaruh signifikan pada penjualan mobil bekas di showroom-nya.
"Tergantung barang (jenis mobilnya apa), kalau Jepang cepat. Tapi memasuki bulan Ramadan memang meningkat peminatnya," katanya.