Benarkah Penjualan Xpander Lagi Turun Drastis?
- Dok: MMKSI
VIVA – Xpander belakangan sukses menyedot perhatian publik. Penjualannya moncer, laris manis bak kacang goreng. Saking larisnya, antrean mengular panjang.
Keberhasilan Xpander tentu membuat Avanza beringsang, lantaran tersingkir dari kursi singgasana mobil terlaris di Indonesia. Sebagai fakta tengok saja penjualan wholesale (pabrik ke diler) dan retail sales (diler ke konsumen) Xpander sejak Februari lalu.
Namun ada yang berbeda dengan angka penjualan retail sales Xpander bulan April 2018. Angka yang belum dipaparkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu menunjukkan Xpander mengalami gejala 'drop'.
Informasi yang diperoleh redaksi menyebut, angka wholesale Xpander per April 2018, sebanyak 7.097 unit, sedangkan retail sales-nya hanya 5.130 unit.
Angka ini tentu saja kontras dengan bulan sebelumnya. Pada Maret 2018, wholesale Xpander mencatat angka 7.493 unit dan retail sales tembus 9.338 unit. Ada apa gerangan?
VIVA mengkonfirmasi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro pun menanggapinya. Dia tak menampik ada penurunan signifikan pada angka retail sales di April 2018.
"Permintaan Xpander hingga saat ini masih stabil. Jika melihat dari angka penurunan retail sales yang signifikan, karena pada April 2018 Mitsubishi berusaha memenuhi jumlah pemesanan yang menumpuk," kata Irwan, Rabu 16 Mei 2018.
Penurunan angka retail Xpander dibandingkan periode bulan sebelumnya, kata dia, adalah merujuk pada jumlah unit yang dikirimkan kepada konsumen pada bulan April, di mana ekspor sudah dimulai. "Dan bukan merujuk permintaan yang menurun,” tegasnya.
Irwan kembali menegaskan kenapa angka retail sales Xpander pada Maret 2018 mencapai lebih dari 9.000 unit. Ini terjadi karena produksi dimaksimalkan.
Meski begitu, produksi Xpander diyakinkan Irwan akan tetap dimaksimalkan guna percepatan pemenuhan inden pasar domestik yang hingga kini dikatakan terus mengular.
"Juli mendatang akan menjadi dua kali lipat dari produksi awal, yaitu 10.000 unit per bulan guna memenuhi pasar domestik yang masih tinggi dan juga pasar ekspor yang sudah lama menanti." (hd)