Jualan Mobil Stagnan, Gaikindo: Banyak yang Harus Dibenahi

Ekspor impor mobil
Sumber :
  • REUTERS/Lee Jae-Won

VIVA – Penjualan wholesales mobil di Indonesia terlihat stagnan. Selama satu tahun, berada di kisaran satu juta unit. Jika menilisik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2013, penjualan mobil mencapai 1,22 juta unit.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Namun penjualan total 1,2 juta unit hanya bertahan hingga 2014. Karena pada 2015 penjualan wholesales menjadi 1,013 juta unit, kemudian 2016 sebanyak 1.062 juta unit, dan 2017 mencapai 1,079 juta unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto mengatakan, penjualan mobil bukan hanya sebatas angka. "Sekarang bukan semata-mata target penjualan doang, kan harus dibenahi juga yang lainnya," kata Jongkie di Jakarta.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Menurut Jongkie, untuk meningkatkan penjualan bukan hanya dari kerja keras pelaku industri, tetapi juga membutuhkan dukungan berbagai pihak terkait termasuk pemerintah.

"Seperti harmonisasi tarif pajak, kemudian masalah standar emisi euro supaya ada efisiensi di pabrik. Masa di sini mobil Euro2 sementara untuk ekspor pakai Euro4. Nah yang begini dari Gaikindo mengusulkan ke Pemerintah, ya untuk mencapai target juga," kata Jongkie.

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

Lantas, kapan penjualan mobil di Indonesia bisa meningkat? Jongkie mengatakan, target penjualan bukan hanya diputuskan oleh Gaikindo.

"Ya tetapi target itu bukan di tangan saya. Sebagai Gaikindo, kami hanya memberikan masukan, tapi keputusan akhir di Pemerintah, baik keuangan, perhubungan, dan lain sebagainya."

Gaikindo dan para produsen mobil dikatakan berharap penjualan bisa naik menjadi dua juta unit. Dengan pertumbuhan itu akan banyak lapangan kerja baru terbuka termasuk pengaruh positif pada pabrik komponen. "Yang tadinya sekian kemudian bisa tambah, otomatis dia menambah karyawan dan bahkan bisa nambah mesin. Itu saja ya," ujar Jongkie.

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024