Ternyata Ganti Aki Mobil Tak Boleh Sembarangan, Wajib Tahu
- Youtube
VIVA – Ternyata, mengganti aki mobil tidak boleh sembarangan, khususnya bagi mobil yang mengadopsi teknologi injeksi dengan ECU, atau Engine Control Unit sebagai otak utamanya. Sebab, jika asal-asalan mengganti aki, ECU akan meriset ulang dan beberapa fitur di mobil justru akan eror.
Muksin, technical operasional PT Wacana Prima Sentosa mengatakan, ada dua cara untuk mengganti aki mobil modern. Kata dia, jika mobil masih bisa starter, mengganti aki dalam posisi menyala. Sebab, kalau dalam kondisi mati, lalu kabel positif atau negatif dilepas, ECU akan meriset ulang.
"Setelah itu terminal positif negatif dilepas, dengan kondisi mesin nyala. Tetapi, aksesoris seperti AC, audio semua mati, lampu mati. Dan, itu dilepas kurang lebih 10 sampai 20 detik, jangan terlalu lama, dan langsung pasang yang baru," ujarnya di Fast Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa 6 Maret 2018.
Apakah tidak ada arus pendek yang menimbulkan percikan api, jika mobil menyala aki dilepas begitu saja? "Selagi enggak kena bodi, pasti aman. Biasanya dikerjakan oleh dua orang kalau mau aman, tetapi kalau sudah ahli bisa satu orang," katanya.
Sambung dia, aki sama sekali mati, sehingga tidak kuat untuk mengangkat starter, cara kedua bisa dalam posisi mesin mati. Katanya, tetapi harus menyiapkan aki lain untuk jumper. Ketika aki baru sudah siap dipasang, langsung pindahkan kabel positif dan negatifnya, karena arus listrik akan standby.
"Karena sistem komputerisasi (ECU keriset) begitu arus listrik terputus satu, hilang semua memorinya dan dia akan membaca memori terakhir yang dia baca. Mobil-mobil sekarang, terutama Eropa. Kalau mobil zaman dahulu yang masih karburator, paling cabut aki yang meriset hanya sinyal radio atau jam," sambungnya.