Cara Mengakali Agar Harga Mobil Bekas Tak Jeblok
- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA – Menjadi hal yang lumrah jika orang Indonesia sebelum membeli mobil, biasanya mempertimbangkan harga jualnya kembali. Banyak yang memilih membeli mobil baru dengan pertimbangan jika dijual harganya tidak terlalu jeblok. Tak heran beberapa merek yang sudah mendapat nama di Indonesia selalu jadi pilihan.
Banyak faktor yang membuat harga mobil akan tetap stabil jika dijual kembali. Diantaranya, populasi mobil itu sendiri, sparepart yang mudah dan tentu murah, banyaknya bengkel serta keunggulan-keunggulan lain yang tak dimiliki para kompetitor.
Nah untuk menjaga stabilnya harga mobil bekas, General Motors Indonesia sebagai pemegang merek Chevrolet di Indonesia juga punya strategi khusus. Sadar populasinya masih tak terlalu banyak, pabrikan mobil asal Amerika Serikat ini terus mencoba menggenjot populasinya mobilnya di Indonesia.
Donald Rachmat, Sales and Network Director GM Indonesia, mengatakan, tentunya kalau bicara resale value ditentukan oleh populasi dan kondisi mobil tersebut. Kata dia, kalau melihat populasi Trax tumbuhnya 57 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada 2016 penjualan retailnya 1.328 unit dan 2017 mencapai 2.082 unit, tentu ini menjadi hal yang menggembirakan.
"Jadi dengan sendirinya ketika demand di lapangan atau market tinggi, artinya kendaraan kita diapresiasi dengan baik oleh konsumen kita. Tentunya ketika populasi semakin banyak otomatis resale value semakin baik," ujarnya kepada VIVA di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis 1 Maret 2018.
Sambung dia, kemudian kualitas kendaraan, bahwa fitur-fitur kendaraan juga jadi bahan pertimbangan orang beli mobil bekas. Kata dia, ketika mobil sekennya mulai beredar customer tentu akan membandingkan seken car Chevrolet yang fitur-fitur lebih banyak dari pada kompetitor.
"Ketika fitur kita lebih komplet meskipun itu mobil seken, tapi pembeli bisa mendapatkan keuntungan lebih atau value for money. Nah, ini juga akan membantu peningkatan resale value kendaraan tersebut," katanya.
Saat disinggung, mungkin enggak peminat Chevrolet lebih banyak seken dari pada baru." Saya rasa tidak yah, karena kalau melihat sudut pandang yang seperti itu pencapaian yang kita dapatkan di 2017 itu dengan peningkatan 57 persen penjualan retail tidak menunjukkan arah ke situ," katanya.
Sebagai informasi, jika mengacu pada Trax LTZ harga barunya sebagai varian tertinggi itu dibanderol Rp314 juta dan harga bekasnya di Jakarta dengan tahun produksi 2016 beragam mulai dari Rp209 juta sampai Rp215 juta, mungkin harga tersebut tergantung dari kondisi mobil itu sendiri.