Selisih Harga Mobil Bekas Matik dan Manual, Perlu Tahu
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA – Melihat kondisi lalu lintas di Ibu Kota, para pengguna mobil mulai berfikir untuk tidak lagi menggunakan transmisi manual. Sebab, menurut beberapa keterangan dari pedagang mobil bekas, transmisi matik lebih laris di Jakarta.
Sunanta pemilik showroom mobil bekas Dave Car di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara mengatakan, peminat mobil transmisi manual yang masih tinggi itu di daerah, dirinya mengaku jika ada stok unit manual pasti kirim ke daerah langsung banyak yang mau.
“Manual lebih cepat lakunya di daerah. Sampai saat ini di Jakarta tetap matik peminat paling banyak jenis mobil apa pun,” ujarnya kepada VIVA, Rabu, 28 Februari 2018.
Hal senada juga disampaikan Aldi pemilik showroom mobil bekas Sinar Motor, untuk daerah mobil manual jelas lebih laku ketimbang matik. Kata dia, karena di daerah jarang macet dan butuh mobil yang jago nanjak atau turunan bisa engine brake.
“Kalau di Jakarta matik lebih laku, karena tahu sendiri macetnya. Makanya saya juga sekarang lebih banyak stok unit yang matik saja. Manual stoknya dikit, itu juga buat kirim ke daerah kadang-kadang seperti Ertiga, Avanza, Nissan Grand Livina, Rush, Xenia dan Rush,” tuturnya.
Menurutnya, calon konsumen sudah mulai sadar dengan kebutuhan sehari-hari dan mereka melihat kondisi lalu lintas sebelum putuskan beli mobil. Oleh sebab itu mobil matik lebih laris manis, karena harganya cuma beda Rp5 jutaan dengan manual.
“Saya stok mobil bekas tahunnya enggak dekat, lebih banyak 2010 sampai 2014. Karena kalau tahunnya terlalu muda seperti 2016 atau 2017 harga jualnya cuma beda tipis dengan harga baru, sales diler juga ngasih diskon besar kan,” katanya.