Mobil Euro4 Buat Indonesia, Bukan Hal Sulit Bagi Suzuki
- Oncars
VIVA – Untuk menghasilkan mobil ramah lingkungan, beberapa pabrikan mobil di Indonesia sudah siap memproduksi mobil dengan standar Euro4. Seperti halnya, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM).
Meski demikian, untuk menuju Euro4, bukan hanya sekadar spesifikasi dari mobilnya saja yang diubah. Tetapi bahan bakar yang dibutuhkan juga harus sesuai. Oleh sebab itu, Suzuki mengaku masih menunggu regulasi dari pemerintah dan ketersediaan bahan bakarnya jika ingin memasarkan mobil Euro4.
Sejauh ini mereka baru memproduksi mobil bersandar Euro2 untuk pasar domestik dan Euro4 untuk pasar ekspor. "Di Indonesia masih Euro2, tapi kami sudah ekspor ke 25 negara, dan beberapa negara sudah menerapkan Euro4. Jadi sudah siap atau belum, saya jawab kini siap, tergantung kebutuhan," ujar R. Uchiki, General Manager Planning Dept, PT SIM, di Cikarang, Jawa Barat.
Dari 25 negara tujuan ekspor Suzuki Indonesia, beberapa di antaranya adalah wilayah Asia, dan Amerika, karena menyesuaikan kebutuhan dan peraturan negara tersebut. Oleh sebab itu, jika Indonesia membutuhkan mobil berstandar Euro4, pihaknya sangat siap.
"Indonesia masih Euro2. Tapi kami sudah ekspor ke 25 negara untuk Ertiga dan beberapa negara sudah Euro4, jadi sudah siap," sambungnya.
Selain siap untuk memproduksi mobil Euro4, Suzuki Indonesia juga mengaku siap memproduksi mobil listrik apabila sudah mulai jadi kebutuhan masyarakat. Namun Suzuki hingga kini masih menunggu aturannya.
"Itu juga sama belum ada rencana konkret. Kantor pusat Suzuki Jepang sudah mulai survei mobil listrik. Ke depan Indonesia pasti akan ada rujukan mobil listrik, saat ini belum ada rencana konkret," tuturnya.
Seperti diketahui, pabrik Suzuki di Cikarang berdiri di atas lahan 35.200 meter persegi. Pabrik itu mempekerjakan 271 robot dan 570 karyawan untuk proses produksi mesin dan transmisi; mulai dari casting, machining, dan assembling.
Sementara untuk assembly production Suzuki, berdiri di atas lahan 71.050 meter persegi, dengan bantuan robot dan 720 orang untuk meracik bodi, interior hingga jadi mobil utuh.