Gaikindo: Hanya Akan Ada Dua Kategori Mobil di Indonesia
- Jeffry Yanto/VIVA.co.id
VIVA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan agar pemerintah melakukan harmonisasi tarif pajak kendaraan bermotor. Upaya itu dimaksudkan agar seluruh segmen mobil yang ada bertumbuh beriringan.
Sebelum mengusulkan harmonisasi tarif pajak ke pemerintah, Gaikindo telah menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia untuk melakukan berbagai kajian.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan, setidaknya ada empat hal besar yang dikaji oleh LPEM UI. Pertama, mengenai pajak emisi. Di situ akan dikaji bagaimana struktur tarif pajak dari kandungan emisi kendaraan.
"Yang kedua masalah LCGC (low cost green car) yang selama ini PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) di-nol-kan. Nah, nanti ada studinya itu," kata Jongkie kepada wartawan di Jakarta.
Kemudian, LPEM UI juga sedang mengkaji struktur tarif mobil hybrid, plug in hybrid hingga bertenaga listrik. Mengingat, Indonesia segera menuju pada era kendaraan listrik pada 2025.
"Lalu, masalah bentuk kendaraan. Hari ini masih ada pembagian kendaraan, ada sedan, MPV, SUV, dan lain-lain. Kami usulkan hanya ada dua kategori. Kategori kendaraan di atas 10 penumpang dan di bawah 10 penumpang. Karena aturan internasional seperti itu, kami mau mengarah ke sana," ujarnya.
Dia mengatakan, kajian tersebut telah dikirim ke pemerintah pada 12 Desember 2017, dengan demikian Jongkie berharap agar pemerintah dapat memberi keputusan agar industri otomotif tetap berkembang sesuai harapan.
"Kami harapkan masukan pemerintah meningkat sesuai target, 10 persen kalau bisa bahkan melebihi dari harmonisasi itu," kata dia.