Pertamina Ketar-ketir dengan Ancaman Kendaraan Listrik
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – PT Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) mengisyaratkan bakal terancam dengan perkembangan mobil listrik yang semakin pesat. Sebab, sebagai perusahaan penyedia minyak bumi, Pertamina tentu akan menjadi pihak yang paling dirugikan.
Senior Vice President Research and Technology Center Pertamina, Herutama Trikoranto, mengatakan, perseroan harus realistis dengan perkembangan zaman dan teknologi. Kata dia, teknologi yang akan berkembang ini sejalan dengan kesadaran global mengenai pelestarian lingkungan mengurangi emisi.
“Sehingga penggunaan fossil fuel terutama dan sumber-sumber energi lain tentunya akan berkurang. Kalau bagi Pertamina sih, kami harus mengikuti perkembangan industri global. Apakah ini suatu ancaman? Di satu sisi mungkin begitu,” ujarnya saat acara Nissan Futures di Singapura.
Menurutnya, andai nanti permintaan minyak berkurang karena masuknya elektrifikasi karena alat transportasi, di masa depan tentunya Pertamina harus memikirkan crude yang dimiliki dan mau diapakan nantinya. Kondisi itu yang juga sudah dipikirkan Pertamina.
“Kalaupun nanti akan berkurang, masih bisa kami manfaatkan (minyak bumi) untuk sesuatu yang lain, terutama adalah industri petrokimia. Indonesia ini sudah masuk negara industri tetapi kebutuhan petrokimianya masih impor,” katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, Pertamina harus bisa memanfaatkan energi yang dapat dikembangkan dari minyak mentah.
”Opportunity yang lain, Pertamina sebagai energy company, menyediakan energi untuk transportasi. Tentunya ke depan dengan hadirnya kendaraan-kendaraan listrik, kami tetap ingin berperan sebagai penyuplai energi juga,” katanya.