Tips Jadi SPG Otomotif, Tak Sekedar Modal Tampang dan Seksi
- VIVA.co.id/Jeffry
VIVA – Untuk menjadi model atau usher di brand otomotif sebenarnya tak semudah yang dibayangkan. Modal tampang saja tidak bisa. Mereka juga dituntut harus punya wawasan luas mengenai produk yang akan ditawarkan.
Hal itu juga dibenarkan Rizky Lavia yang mengaku telah menggeluti profesi sebagai SPG, model dan usher otomotif sejak 2014 silam. Rizky sendiri mengaku terjun ke dunia ini karena alasan utamanya mengisi waktu luang dengan bayaran yang terbilang menggiurkan.
"Aku di brand Honda sejak 2014 untuk IIMS dan GIIAS. Dan sistemnya bukan tanda tangan kontrak aku bertahan, beda seperti Toyota. Jadi setiap ada event kita harus maju lagi untuk seleksi dan nanti dipilih lagi, dan ada juga yang sudah pernah di Honda tapi enggak kepilih saat seleksi," katanya kepada VIVA.
Lalu apa penyebab para gadis cantik ini tak lolos seleksi? Rizky mengaku tidak tahu pasti penyebab utamanya, karena menurutnya tergantung keputusan klien dan yang jelas penampilan sangat diperhatikan mulai dari wajah sampai berat badan.
"Kalau aku udah lolos beberapa kali, aku percaya diri saja. Jadi enggak ada tipsnya yang penting jadi diri sendiri, mempercantik diri dan pengetahuan otomotif juga diperluas, kalau untuk di IIMS dan GIIAS kan kita training dulu tiga hari sebelumnya untuk tahu produk," katanya.
Kata dia, jadi usher di pameran otomotif itu berbeda saat jadi model di acara modifikasi. "Kita enggak harus di training dulu untuk tahu ubahan mobil itu apa saja. Paling tanya-tanya aja sama yang punya dan enggak sampai detil banget. Jarang juga ada tanya modifikasi mobil itu ke kita. Kecuali usher yang memang jelaskan produk secara umum," katanya.
Sejak tiga tahun lalu jadi usher, dirinya juga pernah mengalami hal yang harus dilakukan secara profesional. Ya, saat wanita cantik kelahiran Medan ini mengalami masalah pribadi, namun ia harus tetap tersenyum di depan pengunjung.
"Aku juga pernah lagi jaga jadi usher ngalami bad mod misalnya kita lagi sakit atau banyak pikiran itu sering banget. Cara mengatasinya yah profesional, dan harus membedakan urusan pribadi dan pekerjaan. Kan kita sudah dikasih tanggung jawab sama Honda dan saya pikirnya yang senang-senang saja melupakan masalah pribadi," katanya.