Curhat SPG Truk: Digodain Sih Jadi Makanan Setiap Hari
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Menjalani profesi sebagai usher atau sales promotion girls (SPG) di pameran otomotif memang harus siap dengan godaan dari para lelaki hidung belang. Sebab, ada saja yang menilai profesi tersebut negatif akibat pakaian minim yang digunakan.
Hal itu pun diakui Gais Dara, yang sudah menjadi usher sejak 2012. Katanya banyak pengunjung yang justru memperhatikan SPG-nya ketimbang produk yang ditawarkan.
Beragam pengalaman juga pernah ditemuinya. Termasuk saat menjadi SPG bus dan truk.
"Digoda sama pengunjung, dimintain nomor handphone sih sudah jadi makanan saya sehari-hari kalau lagi event. Ada juga yang ngajak makan siang, sampai nawarin jemput. Bahkan ada juga yang rela nunggu sampai saya pulang," kata Dara saat berbincang dengan VIVA, di GIICOMVEC 2018, JCC, Senayan, Jakarta.
Tak cuma itu saja, dia juga mengaku sempat ditawari diberikan uang tiap bulannya dan berhenti menjadi SPG. "Ada juga yang minta aku dan suruh berhenti jadi usher, katanya dibiayain tiap bulan, tapi saya enggak mau. Karena saya masih bisa kerja sendiri,” tuturnya.
Meski dianggap sebagian pihak sebelah mata, rupanya untuk menjadi usher atau SPG otomotif tak sembarang. Mereka wajib mengikuti seleksi yang ketat, sebelum akhirnya terpilih.
Kata Dara, menjadi wanita pemanis pameran otomotif bukan cuma sekadar berpakaian seksi, tapi juga harus punya attitude dan pengetahuan produk yang baik.
“Sebelum saya diterima jadi usher ada seleksi yang ketat, kalau pakaian tergantung dari klien, karena saya dibawa agency. Persyaratannya kami harus punya attitude, komitmen, dan pengetahuan soal otomotif,” kata dia.