'Harus Ada Aturan Tak Boleh Pinjam E-Toll di Jalan Tol'
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Mulai Oktober 2017, PT Jasa Marga Tbk, dan Kementerian Perhubungan sepakat menerapkan pembayaran non tunai di seluruh gerbang tol di Indonesia. Meski begitu, masih ada saja pengguna jalan tol yang tidak memiliki e-toll, atau mengisi saldonya, hingga perjalanannya menjadi terhambat.
Kasus terbaru seputar e-toll terjadi di Gerbang Tol Puncak, Bogor, arah Jakarta. Ada seorang pengemudi yang merasa ditipu, karena usai e-toll-nya dipinjam oleh pengemudi lain, tak dikembalikan, justru dibawa kabur. Ini diungkapkan Runny Belle.
Menurut keterangan dia, saat mengantre, ada pengemudi di depannya keluar dari mobil Freed dan meminta bantuan pada suaminya untuk dipinjamkan e-toll. Saat itu, si pengemudi Freed dengan nomor polisi B 1339 SKD mengaku kehabisan saldo, sehingga dia rela membayar tunai padanya.
Baca juga: Belajar dari Viralnya Kasus E-Toll yang Dibawa Kabur
Namun setelah lewat palang pintu tol, mobil Freed tersebut langsung tancap gas melarikan diri. Pengejaran pun dilakukan dan Freed tersebut berhasil dikejar. Kartu e-toll akhirnya dikembalikan dengan beragam alasan.
Tetapi, dirinya tak sadar, rupanya kartu e-toll miliknya sudah ditukar terlebih dahulu oleh si penipu dengan kartu e-toll lain dengan saldo lebih kecil. Ketika e-toll itu digunakan di gerbang tol Bintaro, saldonya hanya tinggal Rp2 ribu. Padahal saldo sebelumnya Rp150 ribu.
Terkait hal ini mantan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Elly Adriani Sinaga meminta kepada pihak yang bersangkutan, agar dibuatkan peraturan baru soal pinjam-meminjam uang elektronik di gerbang tol.
"Seharusnya ada peraturannya enggak boleh pinjam meminjam kartu. Kalau soal pinjam kartu dibiarkan terus akan seperti ini (peristiwa Runny). Karena, semua gerbang tol sekarang sudah mulai menerapkan e-toll," ujarnya, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Rabu 18 Oktober 2017.
Menurut dia, aturan permanen untuk melarang pengendara meminjam e-toll milik orang lain memang harus diterapkan segera. Sebab, di negara lain tak ada kasus pinjam-meminjam e-toll. "Untuk cek saldo juga harusnya bisa gampang, itu kan mudah saja bisa melalui handphone atau top up juga gampang. Kalau mau bikin elektronik tiket harus lengkapi semuanya, jangan bikin huru-hara kayak begini kan," sambungnya.
Baca juga: Viral, Modus Pinjam E-toll Malah Dibawa Kabur