Jakarta Makin Sesak dengan Kendaraan, Ini Siasat Pemprov DKI

Ilustrasi kendaraan di jalan Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Setiap tahun, Indonesia disesaki dengan mobil-mobil baru buatan produsen otomotif. Akibatnya, kemacetan pun tak bisa dihindari, terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta.

Data Mengejutkan Penjualan Motor di Indonesia

Lantas, apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi hal tersebut?

Head of Unit Technical Management Smart City Jakarta, Setiaji mengungkapkan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Salah satunya yakni membatasi kendaraan di waktu tertentu.

10 Mobil Terlaris Oktober 2024: Ada Kejutan dari China

"Masyarakat terserah mau beli mobil berapa saja. Tapi, kami membatasi penggunaan kendaraan. Seperti penerapan ganjil-genap, juga larangan pemotor melintasi kawasan tertentu," kata Setiaji di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 9 Februari 2017.

Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat tingginya volume kendaraan di jalan, pemerintah daerah telah memasang ribuan kamera untuk mengawasi arus lalu lintas di setiap sudut jalan.

3 Alasan Pasar Motor Indonesia Tahan Banting di 2024

Adanya kamera pengawas ini juga akan mempermudah penindakan terhadap pelanggar lalu lintas.

"Petugas yang turun ke lapangan tidak banyak, karena sudah terekam kamera. Dengan begitu, pengendara yang melanggar bisa kapok. Dan mereka bakal lebih memilih naik transportasi umum," ujarnya.

Selanjutnya, pemprov DKI Jakarta juga akan menerapkan dengan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing. Namun kata dia, penerapan aturan itu masih dalam status pembahasan.

"Sistem jalan berbayar elektronik ini sedang dibahas, semoga cepat diterapkan," katanya.

GIIAS Bandung 2024

Outlook Industri Otomotif Indonesia 2025: Optimisme Pemulihan di Tengah Tantangan

Industri otomotif Indonesia menunjukkan tren pemulihan positif meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024