KPPU: Data Penjualan Mobil Bisa Jadi Alat untuk Atur Pasar
- VIVA.co.id/ Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengomentari sikap Mercedes-Benz Indonesia, yang tak memberikan laporan penjualan periode September-November kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.
Ketua KPPU, Muhammad Syarkawi Rauf, tak mempersoalkan langkah produsen mobil mewah tersebut.
"Kalau produsen enggak mau kasih data penjualan karena terkait persaingan usaha tidak sehat, permasalahan itu sebenarnya hubungannya antara anggota dengan asosiasi," kata Syarkawi kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.
Syarkawi menatakan, data penjualan mobil yang diberikan tiap produsen mobil itu bisa jadi alat untuk mengatur penjualan produk ke pasar.
"Jadi, mungkin khawatir dengan pemberian data itu. Yang jadi perhatian kami adalah, jangan sampai ada pengaturan pasokan ke pasar, pengaturan supply dan memengaruhi harga. Karena, itu bagian dari proses kartel," ungkapnya singkat.
Diketahui, dari beberapa produsen mobil di Indonesia, hanya Mercedes-Benz yang tak memberikan laporan penjualan kepada Gaikindo.
Menurut Business and Network Development Sales Operation Mercedes-Benz Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, hal itu karena Mercedes-Benz was-was data tersebut disalahgunakan.
"KPPU menyoroti risiko sharing data antar anggota, yang dianggap dapat menyalahi persaingan usaha tidak sehat. Untuk menghindari kemungkinan itu, kami lihat dulu pandangan hukum. Setelah jelas atau tidak ada risiko dianggap monopoli, baru kami akan berikan data lagi," kata dia.