Bensin Premium Makin Langka, Ini Alasan Pertamina
- VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) saat ini mengaku tengah melakukan persiapan produksi bahan bakar minyak (BBM) standar Euro4. Pertamina tentu meningkatkan keandalan fasilitas pengolahan minyak (kilang) untuk mendukung BBM baru tersebut.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, standar BBM Euro4 akan dimulai pada BBM jenis gasoline atau bensin terlebih dahulu secara bertahap di wilayah kota besar. "Gasoline di kota besar dahulu, kami juga sudah berniat untuk mengurangi kandungan sulfur, setiap BBM," kata Bambang kepada VIVA.co.id.
Bambang menuturkan, hingga saat ini BBM seperti Premium yang memiliki ron 88 atau terendah itu juga stoknya mulai dikurangi. Hal ini dimaksudkan untuk menyambut BBM Euro4. "Sudah berkurang, nanti kalau sudah ada Euro4, pastinya juga akan hilang Premium, karena ron-nya tidak masuk," ujarnya menambahkan.
Bambang melanjutkan, standar BBM Euro4 dilakukan secara bertahap. Sementara masalah harga, jenis Euro4 nantinya akan memiliki banderol lebih mahal ketimbang Euro2 dan Euro3 yang saat ini banyak beredar di Indonesia. Hal ini karena peningkatan kualitas bahan bakar yang dibekali pada Euro4.
Kendati demikian, Bambang enggan menjelaskan berapa kisaran harga untuk satu liter BBM Euro4 yang saat ini dipersiapkan Pertamina.
"Nanti mulai begitu diterapkan akan naik, pasti lebih mahal harganya. Prediksi belum tahu harganya, tapi bedanya enggak banyak lah. Euro4 kan ron 91 minimal, Pertalite naik ke 91 sekarang, tapi belum pas kadarnya," katanya.
"Kalau ron seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus dan Turbo itu sudah sampai ke Euro4. Tapi kan Euro4 bukan ron saja, ada kandungan sulfurnya yang masih kelebihan di antara itu, kalau Euro4 kan lebih kecil."
(mus)