Penjualan Kendaraan Tinggi, Ini Cara Polri Tekan Kecelakaan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Kepolisian terus melakukan evaluasi atas meningkatnya penjualan kendaraan bermotor. Evaluasi itu terutama untuk meminimalisasi angka kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri, Komisaris Besar Polisi Refri Andri mengatakan, angka penjualan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat terus meningkat sejak 2014. Hal itu tercermin dari peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Untuk itu, kepolisian makin gencar melakukan sosialisasi keselamatan berkendara bagi masyarakat. "Yang kami lihat sekarang walaupun sepeda motor, mobil dan lain-lain bertambah, tingkat fatalitas itu semakin tahun makin menurun. Artinya, memang kerja sama kami untuk menyosialisasikan keselamatan itu memberikan pemahaman kepada pemilik kendaraan dan pengguna jalan lebih gencar," kata Refri di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Menurut Refri, kepolisian banyak melakukan program sosialisasi keselamatan berkendara dengan menyasar semua lapisan masyarakat. Di antaranya memberikan pendidikan masyarakat sadar lalu lintas (dikmaslantas), police go to campus, sosialisasi saat pembuatan surat izin mengemudi (SIM) hingga ke siswa sekolah.
"Kepada orang tua juga, karena orang tua penting saat melakukan pendidikan kepada anak-anaknya," ujar Refri.
Kepolisian juga bekerja sama dengan kelompok masyarakat, komunitas, dan agen penjualan kendaraan yang mau berpartisipasi dalam sosialisasi keselamatan berkendara. Seperti dengan menggelar acara safety driving.
"Ini menyatu yang tujuannya adalah keselamatan. Ini harapan kami semua, sehingga fatalitas korban ketika terjadi suatu kecelakaan menjadi lebih baik. Korban meninggal dunia lebih kecil. Luka berat, kerugian materi dan luka ringan juga lebih kecil. Harapan kami seperti itu," ujar Refri.
Kepolisian menargetkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas setiap tahun. Dengan mematok angka 20 hingga 25 persen penurunan kecelakaan lalu lintas itu.
"Pencapaian-pencapaian tentu kami lakukan evaluasi setiap tahun. Karena bagaimanapun dinamika ini akan selalu ada. Demikian juga pertumbuhan-pertumbuhan kendaraan dan pembangunan sarana prasarana. Jadi dinamika selalu ada, justru itu dalam evaluasi kami lakukan sama-sama," katanya. (ase)