Sapu Angin Gagal Berlaga di London, ITS Tetap Bangga
- Januar Adi Sagita/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Meski gagal berlaga di turnamen Drivers World Championship (DWC) London, namun tim Sapu Angin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tetap mendapatkan apresiasi dari civitas akademika.
Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri, Tri Arief Sardjono, mengaku tetap bangga dengan prestasi para mahasiswanya tersebut.
Menurutnya, kemenangan tidak harus ditunjukkan dengan hasil dalam sebuah perlombaan. Sebab, proses dalam menghadapi kompetisi itulah yang dianggap penting.
"Anak-anak sudah menunjukkan semangat yang pantang menyerah dan gigih. Yang seperti itulah jiwa seorang pemenang sejati," kata Tri di Surabaya, Kamis 7 Juli 2016.
Tri mengatakan, Tim Sapu Angin ITS sendiri sudah kembali ke Tanah Air Rabu siang 6 Juli 2016. Tim yang beranggotakan tujuh orang itu ia sambut secara langsung.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Tim Sapu Angin ITS, Witantyo, tetap mengaku kecewa dengan pelaksanaan lomba itu. Menurutnya, timnya banyak dirugikan dengan berbagai keputusan yang tidak jelas dalam perlombaan itu.
"Semoga saja ke depannya bisa berubah, sehingga kita bisa bersaing secara adil dengan tim dari negara mana pun," ujar Witantyo.
Sebelumnya, mobil Sapu Angin dijadwalkan mengikuti turnamen DWC di London, Inggris, 3 Juli 2016. Namun, tanpa diketahui dengan pasti, mobil itu ditemukan terbakar dalam peti kemas saat akan dikirim ke arena perlombaan.
Panitia awalnya memperbolehkan mobil itu untuk ikut bertanding, walaupun sudah terbakar, asalkan segera diperbaiki.
Namun, setelah diperbaiki, Sapu Angin justru terkena diskualifikasi tanpa alasan yang jelas.