Lahirnya Laboratorium Pengujian Ban Independen di Indonesia

Peresmian laboratorium pengujian ban TUV Rheinland di Indonesia.
Sumber :
  • Toto Pribadi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air, keberadaan ban berkualitas tinggi  tentu sangat dibutuhkan. Nah, untuk menguji daya tahan dan kualitas ban yang beredar, kini telah hadir Laboratorium Ban TUV Rheinland Indonesia.

Penjualan Mobil Tahun Depan Bakal Makin Berat

Pembukaan lab pengujian ban independen pertama di Indonesia ini memang bertepatan dengan kondisi penjualan kendaraan, khususnya mobil, yang diperkirakan akan tumbuh hingga 10 persen di tahun ini.

"Populasi yang besar di Indonesia tentu membutuhkan transportasi yang cepat, terpercaya, dan yang paling penting, aman. Nah, kami hadir untuk ikut menjawab tantangan tersebut," kata Managing Director TUV Rheiland Indonesia, I Nyoman Susila, dalam acara peresmian, Kamis 2 Juni 2016.

Mulai Era Elektrifikasi, Kehadiran Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Laboratorium seluas 530 meter persegi yang berlokasi di Taman Tekno BSD, Tangerang Selatan, ini juga telah disertifikasi Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk menguji ban mobil penumpang, truk, bus, hingga sepeda motor.

Singkatnya, laboratorium ini hadir untuk memberikan kepastian,, bahwa ban yang beredar di Indonesia maupun ban yang akan diekspor, benar-benar aman.

Hal Ini Bisa Jadi Ancaman Industri Otomotif di 2025, Toyota: Kami Perlu Waspada

TUV Rheinland sendiri sebenarnya telah masuk ke Indonesia sejak 1980 dan bergerak di berbagai lini bisnis. Karena itu, dalam menghadirkan lab ini, tentu TUV Rheinland tak sembarangan.

Dan VIVA.co.id mendapat kesempatan untuk menengok suasana dari laboratorium ini. Lab ini memang mempunyai fasilitas pengujian dengan standar nasional maupun internasional.

Bahkan untuk standar pengujian, lab ini tak hanya menggunakan standar SNI, tapi juga menggunakan standar internasional. Salah satunya UN ECE-R30,R54 dan R75.

Hingga saat ini, laboratorium pengujian ban TUV Rheinland telah melayani klien dari 16 negara, dan telah mengeluarkan 200 sertifikat SNI untuk produk ban.

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi

Kunci Industri Otomotif Nasional Hadapi Tantangan di 2025

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% serta adanya opsen alias pajak tambahan mulai 2025, diprediksi memberikan dampak signifikan pada daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024