Mahathir: Saya Orang yang Tak Diinginkan di Proton
- www.wsj.com
VIVA.co.id – Masyarakat Malasyia beberapa hari lalu dibuat heboh dengan kabar mundurnya mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dari perusahaan mobil nasional yang ia dirikan, yaitu Proton.
Tidak lama setelah Mahathir melepas jabatannya sebagai chairman Proton, banyak spekulasi bermunculan, mulai dari pemecatan dirinya hingga hubungan Mahathir dengan Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Razak.
Setelah muncul berbagai pernyataan dari berbagai pihak, kini giliran Mahathir yang coba menjelaskan, apa yang sebenarnya menjadi dasar dari pengunduran dirinya.
Berikut pernyataan langsung Mahathir, seperti Dilansir dari Paultan, Rabu 6 April 2016:
Saya merasa perlu menjelaskan, mengapa saya mengundurkan diri sebagai chairman Proton.
Saya tidak dipecat oleh manajemen Proton maupun pemilik perusahaan. Saya memutuskan, demi masa depan Proton, saya harus pergi. Itu sebabnya, saya tidak memiliki dendam atau ingin agar perusahaan gagal selepas kepergian saya.
Ini saya lakukan karena Proton sulit menjalin hubungan baik dengan pemerintah. Dan karena satu hal yang tidak jelas, penjualan Proton merosot tajam.
Saya tahu saya dianggap persona nongrata (orang yang tak diinginkan) oleh pemerintah. Saya tidak mau menjadi penyebab dari gagalnya Proton bangkit dari keterpurukan, akibat dari kehadiran saya di perusahaan.
Saya ingin Proton bisa pulih dan sukses di masa depan.
Jadi, tolong, para pemilik dan pembeli mobil Proton, jangan anggap perusahaan yang menjadi penyebab saya mundur. Tolong terus dukung Proton.
Proton memiliki beberapa ide untuk membuat mobil baru yang berkualitas bagus. Bulan ini, mereka akan menghadirkan Perdana. Setelah itu, akan muncul Saga dan Persona model baru.
Proton tidak bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Hanya pemilik dan penggemar Proton yang bisa menolong perusahaan. Jadi, selamatkan Proton, mobil nasional kalian.