Dampak Isi Bensin Pertalite Bagi Usia Kendaraan Perlu Diuji
Jumat, 31 Juli 2015 - 15:28 WIB
Sumber :
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
- PT Pertamina pada Jumat lalu, 24 Juli 2015, resmi meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite di Indonesia.
Memiliki kandungan
Research Octane Number
(RON) 90, Pertalite diklaim tidak mengandung timbal dan unsur logam, sehingga lebih bagus dibandingkan bahan bakar minyak jenis Premium yang memiliki RON 88.
Tentunya, banyak pemilik kendaraan yang kini pasti bertanya, bagaimana pengaruhnya bagi kendaraan jika mengonsumsi Pertalite?
Menurut Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Muhammad Nur Yuniarto, bila dilihat dari RON, Pertalite merupakan bahan bakar minyak lebih baik dibandingkan Premium. Dengan begitu, tentunya akan memberikan pengaruh lebih baik terhadap kinerja pembakaran mesin.
“Untuk tahap awal, performa pasti akan lebih baik bila dibandingkan dengan Premium. Namun, kita masih perlu adanya penelitian mengenai kualitas pembakarannya. Walaupun, bila dilihat dari RON-nya, Pertalite lebih baik dari Premium,” ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 31 Juli 2015.
Nur menambahkan, perlu pula adanya penelitian lanjutan mengenai usia kendaraan jika mengkonsumsi bahan bakar Pertalite.
“Kita harus meneliti lagi, apakah bahan bakar Pertalite menimbulkan kerak pada mesin, sehingga dapat berpengaruh pada usia kendaraan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, mengungkapkan Pertalite dengan RON lebih tinggi, tentunya akan membuat tarikan mobil lebih ringan, bila sebelumnya mobil yang digunakan terbiasa mengonsumsi Premium. Selain itu, temperatur mobil juga tidak akan mudah panas.
"Ya artinya, pembakaran akan lebih sempurna, yang akan berpengaruh pada performa mesin. Kalau soal lebih irit, ya tidak juga. Hal ini tentu berbeda dengan Premium yang membuat tarikan lebih berat dan temperatur cepat panas," kata Parman kepada VIVA.co.id.
Namun, Parman menyarankan jika pemilik mobil agar melihat buku manual, atau pedoman. Sebab, di sana sudah tertera jelas bahan bakar apa yang cocok untuk mobilnya.
"Semua itu bisa dilihat para pemilik mobil di buku manual, atau panduan kendaraan, dan tutup tangki bensin mobil," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Hari Ini, Harga Pertamax Hingga Pertalite Turun
Baca Juga :
Besok, Harga Pertamax dan Pertalite Ikut Turun
Tentunya, banyak pemilik kendaraan yang kini pasti bertanya, bagaimana pengaruhnya bagi kendaraan jika mengonsumsi Pertalite?
Menurut Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Muhammad Nur Yuniarto, bila dilihat dari RON, Pertalite merupakan bahan bakar minyak lebih baik dibandingkan Premium. Dengan begitu, tentunya akan memberikan pengaruh lebih baik terhadap kinerja pembakaran mesin.
“Untuk tahap awal, performa pasti akan lebih baik bila dibandingkan dengan Premium. Namun, kita masih perlu adanya penelitian mengenai kualitas pembakarannya. Walaupun, bila dilihat dari RON-nya, Pertalite lebih baik dari Premium,” ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 31 Juli 2015.
Nur menambahkan, perlu pula adanya penelitian lanjutan mengenai usia kendaraan jika mengkonsumsi bahan bakar Pertalite.
“Kita harus meneliti lagi, apakah bahan bakar Pertalite menimbulkan kerak pada mesin, sehingga dapat berpengaruh pada usia kendaraan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, mengungkapkan Pertalite dengan RON lebih tinggi, tentunya akan membuat tarikan mobil lebih ringan, bila sebelumnya mobil yang digunakan terbiasa mengonsumsi Premium. Selain itu, temperatur mobil juga tidak akan mudah panas.
"Ya artinya, pembakaran akan lebih sempurna, yang akan berpengaruh pada performa mesin. Kalau soal lebih irit, ya tidak juga. Hal ini tentu berbeda dengan Premium yang membuat tarikan lebih berat dan temperatur cepat panas," kata Parman kepada VIVA.co.id.
Namun, Parman menyarankan jika pemilik mobil agar melihat buku manual, atau pedoman. Sebab, di sana sudah tertera jelas bahan bakar apa yang cocok untuk mobilnya.
"Semua itu bisa dilihat para pemilik mobil di buku manual, atau panduan kendaraan, dan tutup tangki bensin mobil," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Konsumsi Pertalite di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Naik 55%
Dari 819 kiloliter per hari menjadi 1.273 kiloliter per hari.
VIVA.co.id
11 April 2016
Baca Juga :