Bisnis Kendaraan Niaga Tahun Ini Juga Anjlok

Parade Truk Baru di IIMS 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Dampak melemahnya perekonomian di Indonesia di awal 2015 sangat berpengaruh pada sektor otomotif, tak terkecuali segmen kendaraan komersil atau niaga.

Hino Meriahkan GIIAS 2016 dengan Dump Truck Legendaris

Salah satunya terjadi pada PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) selaku distributor kendaraan Hino di Tanah Air. Menurut Presiden Direktur PT HMSI, Hiroo Kayanoki, kondisi pasar di Indonesia yang belum stabil, dikarenakan pertumbuhan ekonomi melemah, berdampak besar pada dunia bisnis.

"Namun demikian, total market share kami Januari hingga Mei 2015 dapat meraih rekor tertinggi 18 persen untuk Hino Dutro, dan 60 persen untuk tipe Ranger. Selain itu, servis dan spare part juga demikian," kata Kayanoki kepada wartawan di kantor HMSI, MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu malam 24 Juni 2015.

Cara Nozomi Layani Pelaku UMKM

Kayanoki menyatakan, dalam melakukan bisnis, Hino selalu melakukan aktivitas yang dapat memaksimalkan keuntungan untuk pelanggannya, dengan meminimalkan biaya operasional kendaraan.

Sementara menurut Direktur Sales dan Promosi PT HMSI, Santiko Wardoyo, untuk penjualan secara retail (diler ke konsumen) sepanjang Januari-Mei 2015, mengalami penurunan 33 persen dibandingkan periode yang sama di 2014.

Ringankan Beban Pengusaha, Nozomi Tawarkan Sistem Kredit

"Penjualan retail totalnya mencapai 9.159 unit, yang diperoleh dari jualan Hino di kategori dua, yakni Hino Dutro, mencapai 4.883 unit, dan kategori tiga, Hino Ranger, sebanyak 4.276 unit," ungkap Santiko.

Santiko pun beralasan, menurunnya penjualan selama lima bulan di 2015 dikarenakan daya beli masyarakat menurun, termasuk masih menunggu mulainya proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah.

"Kuncinya mempercepat belanja modal oleh Kementrian Keuangan, dan tidak hanya menunggu pendapatan pajak yang ditargetkan naik, sehingga diharapkan ekonomi dapat terdorong dan pasar otomotif kembali bergairah," ujar Santiko.

"Kalau sekarang, (penjualan) sekitar 10 ribu unit di lima bulan,  sekitar 22 ribu unit sampai akhir tahun. Untuk model paling larisnya setiap daerah beda-beda. Di Sumatera itu banyak kargo dan logistik, sawit, di Jawa kargo, cement dump truck. Di Sulawesi sama, banyak kargo, sawit, dan Kalimatan logistik," tambah Santiko.(one)

Satu produk Tata Motors di GIIAS 2016, Serpong.

Tata Motors Pamer Dua Produk Baru di GIIAS 2016

Pabrikan India ini menyasar mobil niaga.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016