Deretan Mobil Murah yang Bakal Menggoda

Perkenalan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVAnews – Kehadiran mobil murah ramah lingkungan terus menjadi perbincangan di industri otomotif nasional. Tak cuma di Indonesia, kehadiran mobil murah juga kini tengah dinanti di sejumlah negara-negara berkembang lainnya seperti di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Maka tak heran para raksasa otomotif dunia tengah gencar membuat dan mempersiapkan mobil murah, yang nantinya kebanyakan memiliki kapasitas mesin 1.000 cc, dengan konsumen bahan bakar di atas 20 km per satu liter.

Pertama adalah Tata Nano. Pabrikan asal India, Tata Motors menjadi pelopor mobil murah di dunia. Di negeri asalnya, Tata Nano dibanderol Rp25-30 juta.

Untuk mesin, Tata Nano menggunakan mesin 624 cc, 2 silinder, MPFI, yang mampu menghasilkan daya maksimum 35 hp pada 5.200 rpm, dengan torsi 48 Nm pada 3.000-3.500 rpm.

Untuk akselerasi mobil ini mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 105 km/jam, dengan konsumsi bahan bakar hingga 23,6 km/liter.

Kedua adalah Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Mobil kembar dari Astra ini diperkenalkan di Indonesia pada pertengah September lalu melalu ajang Indonesia International Motor Show 2012. Kedua mobil ini pun langsung menyedot perhatian masyarakat terutama di Jakarta.

Rencananya Astra Toyota Agya akan memberikan tiga varian, yakni Toyota Agya TRD S, Toyota Agya G, dan Toyota Agya E. Toyota Agya TRD S.

Untuk dapur pacu, Toyota Agya mengusung mesin 1 KR dengan kapasitas 998 cc DOHC fuel injection, yang dapat melontarkan tenaga hingga 65 hp pada 6.000 rpm dengan torsi 85 pada 3.600 rpm dan dikawinkan dengan transmisi manual 5 speed dan transmisi otomatis 4 speed. Untuk harga, Toyota rencananya akan melepas dikisaran harga Rp75-110 juta.

Sementara sang kembarannya, Astra Daihatsu Ayla sedikit lebih murah dibandingkan dengan Astra Toyota Agya. Perbedaan tersebut dikarenakan adik Xenia ini tidak dilengkapi dengan sistem keamanan Airbag. Untuk harga pun Ayla dikabarkan tidak akan lebih dari Rp70-100 juta.

Ketiga yakni Suzuki Alto 800. Mobil ini menjadi senjata Suzuki untuk bermain di segmen mobil murah. Bahkan, Suzuki rela menstop produksi Karimun Estilo yang diproduksi langsung dari India.

Suzuki Alto 800 ini dilengkapi mesin 800 cc tiga silinder, mampu menghasilkan tenaga hingga 48 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi 69 Nm pada 3.500 rpm.

Untuk memberikan kepuasan konsumen, Suzuki Alto 800 dilengkapi empat varian mulai dari tipe standar, LX, LXi dan LXi yang dilengkapi sistem keamanan Airbag. Sedangkan untuk harga rencananya untuk tipe teredah akan dilepas dengan harga Rp44 juta.

Keempat
yakni Nissan. Untuk ikut dalam pasar mobil murah, Nissan rela menggelontorkan investasi US$400 juta atau sekitar Rp3,6 triliun untuk menghidupkan merek mobil murah Datsun.

Meski belum diinformasikan mengenai spesifikasi mesin, mobil garapan Nissan ini rencananya akan mengembangkan enam model sekaligus, dengan harga sekitar US$3,000 sampai US$5,000 atau sekitar Rp28,8-48 juta.

Kelima adalah Volkswagen. Tingginya permintaan mobil di negara berkembang, membuat mobil dari daratan benua biru Volkswagen (VW) tergiur untuk ikut bermain mobil murah.

Rencananya mobil murah VW itu bakal tersedia dalam tiga bentuk yakni sedan (Rp75 juta), wagon (Rp88 juta) dan MPV (Rp100 juta). Ketiganya merupakan satu platform.

Mobil ini dilepas ke pasar pada kuartal akhir 2015. Asia menjadi tujuan pertama mobil murah dari VW.

Keenam yaitu Mazda. Meski spesifikasi mesin dan harga belum diinformasikan, namun pihak Mazda akan memberi nama mobil murahnya itu dengan sebutan Mazda1.

Kini Mazda tengah mengembangkan dan memikirkan akan kemana sasaran mobil murahnya tersebut. Apakah akan menyasar mobil kecil dengan biaya rendah seperti halnya Tata Nano (Rp25-30 juta), atau mobil kecil dengan biaya sedikit lebih tinggi seperti halnya Volkswagen Up (di atas Rp100 juta namun kurang dari Rp150 juta).

Tidak hanya itu, Mitsubishi dan Honda juga rencana akan meluncurkan mobil murah. Meski kedua masih merahasiakan model yang akan disodorkan ke pasar. (eh)

Hasil Survei Indikator dan SMRC Beda Jauh soal Pilgub Jateng, Persepi Diminta Tegas