Reaksi Tech3 dan Vinales Usai Raihan Podium MotoGP Qatar Dibatalkan
- Crash.net
Jakarta, VIVA – Manajer tim Tech3 KTM, Nicolas Goyon, mengungkapkan kekecewaannya setelah Maverick Vinales kehilangan prestasi luar biasa sebagai runner-up di MotoGP Qatar 2025. Ini karena Vinales kena penalti.
Vinales menampilkan performa terbaiknya sejauh ini di RC16, melaju dari posisi keenam di grid untuk menyalip Marc Marquez di posisi terdepan dan melintasi garis finis di posisi kedua.
Tampaknya ini adalah podium pertama KTM musim ini dan sepuluh besar pertama Vinales bersama tim - hingga Pengawas FIM mengonfirmasi tekanan ban depannya berada di bawah batas minimum yang sah selama lebih dari 60% putaran.
Vinales dijatuhi penalti standar 16 detik, yang membuatnya turun ke posisi ke-14. Alhasil, podium kedua direbut oleh Francesco Bagnaia dan Franco Morbidelli di peringkat ketiga.
"Jelas sekali bahwa kami meninggalkan Qatar dengan rasa pahit yang mendalam setelah kami diberi penalti di menit-menit akhir. Maverick Vinales menjalani akhir pekan yang luar biasa, dengan kualifikasi terbaiknya musim ini," kata Goyon dilansir Crash.
"Hari ini, ia menunjukkan performa yang luar biasa, melaju dengan kecepatan tinggi dan bersaing dengan para pembalap papan atas di depan. Motornya kencang, dan ia mencatat waktu tercepat kedua dalam balapan, jadi semuanya berjalan dengan baik," lanjutnya.
Pembalap Tech3 KTM, Maverick Vinales
- Tech3Racing
Sementara itu, Vinales sendiri masih cukup senang dengan hasil diraihnya walau kena penalti. Sebab, itu membuktikan bahwa dirinya dan motor KTM masih bisa kompetitif di barisan depan yang dikuasai oleh Ducati.
"Masalah tekanan (ban), Itu bukan tugas saya. Itu terserah para teknisi, saya hanya melakukan tugas saya," ucap Vinales.
"Saya sudah mengeluarkan semua kemarahan dari pramusim. Saya tak sabar untuk melanjutkan proses ini, proses ini berjalan sangat cepat dan itu penting. Jelas sekali bahwa saya dapat melihat sekali lagi kelebihan saya dengan motor ini, dan kekurangannya. Saya merasa sangat baik sepanjang balapan," pungkasnya.