Sebelum Indonesia Kalah, Patrick Kluivert Punya Cerita Pahit Pakai Mobil Ini
- ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
VIVA – Nama Patrick Kluivert menjadi sorotan setelah Timnas Indonesia dikalahkan Australia 5-1 dalam babak Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Seruan dengan tagar #kluivertout juga ramai di media sosial X.
Terlepas dari kekalahan Indonesia, sebelum Kluivert menjadi pelatih Timnas menggantikan Shin Tae-yong ada beberapa cerita pahit yang pernah dialami, salah satunya bersama mobil BMW.
Ilustrasi BMW M3 E30 Patrick Kluivert
- BMW M
Merangkum dari beberapa media asing termasuk The Independent, Patrick Kluivert sempat menjadi sorotan pada 1995 karena menabrak warga Amsterdam hingga tewas, pada 9 September saat pakai BMW klasik.
Mantan pemain Barcelona itu mengendarai BMW M3 E30 pada saat itu yang dipinjamkan dari seorang temannya, namun karena kecepatannya mencapai 104 km per jam dia tidak bisa mengkontrol mobil legendaris BWM itu.
Alhasil Kluivert menabrak mobil lain dari sisi samping yang digunakan warga bernama Marten Putman (56) hingga tewas. Padahal jalanan yang dilaluinya dekat pemukiman warga, dan batas kecepatan yang ditentukan 50 km per jam.
“Mobil itu datang begitu cepat, kami tidak sempat melihatnya,” kata istri korban, yaitu Hanny.
Atas kejadian tersebut Patrick Kluivert hanya diberikan hukuman kerja sosial dengan total waktu 240 jam. Lantas sebuas apa mobil yang digunakan pelatih Timnas Indonesia itu?
Merangkum dari website resmi BMW Motorsport, M3 pertama kali dilahirkan pada 1986 dengan tenaga 200 dk, lalu 1987 tenaganya menjadi 195 dk, namun lahir versi buasnya dengan mesin Evolution bertenaga 215 dk.
Memasuki 1988 M3 konvertibel pertama kali hadir, sedan atap terbuka itu memiliki tenaga maksimal 195 dk, di tahun yang sama BMW juga merilis M3 Europameister, dan M3 Evolution II dengan tenaga 220 dk.
Satu tahun setelahnya versi atap terbuka kembali disegarkan dengan tenaga 215 dk, dan hadir varian baru bernama M3 Cecotto & Ravaglia dengan kemampuan mesin yang sama.
Terakhir M30 yang dibangun dari platform E30 pada 1990. Sebelum model tersebut berubah menjadi generasi terbaru, BMW sempat merilis M3 Sport Evolution dengan tenaga maksimal 238 dk.
Artinya versi terakhir dari M3 Evolution tersebut menjadi yang paling bertenaga. Karena secara volume silinder ditingkatkan menjadi 2.500cc yang dikembangkan oleh Paul Rosche sebagai penanggung jawab tim balap BMW di Formula 1
Selain itu ada beberapa fitur yang disesuaikan untuk model terakhir tersebut, yaitu apron depan bisa disesuaikan, dan hanya tersedia dua warna eksterior, yaitu merah, dan hitam dengan jika balap one-piece.
Selama 5 tahun perjalananya M3 Sport Evolution yang mengalami perubahan besar pada 1990 itu menjadi model yang paling diburu kolektor, artinya lebih berharga dibandingkan versi atap terbukanya.
Hal yang wajar karena pabrikan Bavarian itu hanya menciptakan 600 unit di dunia. Menurut beberapa sumber model yang digunakan Patrick Kluivert adalah M3 E30 konvertibel namun tidak diketahui tahun produksinya.
Seperti diketahui BMW M3 E30 yang atapnya bisa dibuka itu dua kali dibuat oleh pabrikan selama perjalanannya, yaitu pada 1988-1989. Adapun selama menjadi pelatih Timnas Indonesia, Kluivert beberapa kali terlihat menggunakan Toyota Alphard HEV berwarna hitam untuk mobilitasnya.
