Harga Kendaraan Naik, PPN 12 Persen Tak Sentuh Industri Suku Cadang

Suku cadang sepeda motor
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Elangsung

Jakarta, VIVA – Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia saat ini telah mengalami kenaikan dari 11 persen menjadi 12 persen. Kenaikan ini diberlakukan khusus untuk barang dan jasa yang termasuk dalam kategori mewah.

Dolar Naik, Industri Suku Cadang Lokal Untung Besar?

Salah satu sektor yang terdampak adalah industri otomotif, terutama kendaraan bermotor yang sesuai dengan spesifikasi tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 141/PMK.010/2021.

Peraturan ini mengatur jenis kendaraan bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Kemenperin Dukung Adanya Insentif Tambahan Demi Dongkrak Industri Otomotif

Meski demikian, pelaku industri suku cadang kendaraan bermotor menilai bahwa kenaikan PPN 12 persen ini tidak memberikan dampak langsung pada penjualan suku cadang.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa suku cadang tidak termasuk dalam kategori barang mewah yang dikenakan pajak tersebut.

Harga Honda Brio per Januari 2025 Jadi Lebih Mahal dari Tahun Lalu, Perlu Bawa Uang Lebih

Bima Aryo Wicaksono, Dept. Head Aspira 4W & Lubricant, kenaikan PPN hanya berlaku untuk kendaraan bermotor tertentu, sementara suku cadang tidak terpengaruh.

"PPN 12 persen itu kan memang hanya untuk barang mewah, kalau suku cadang itu tidak termasuk ya. Jadi tidak ada pengaruhnya di kami," ujarnya saat dihubungi VIVA pada Kamis, 16 Januari 2025.

Ilustrasi onderdil atau suku cadang kendaraan.

Photo :
  • DatatraceID

Kemudian, Bima mengakui bahwa kenaikan PPN ini memang memengaruhi harga kendaraan bermotor tertentu yang dipasarkan di Indonesia.

Namun, ia berharap bahwa dampak tersebut justru mendorong masyarakat untuk lebih menjaga dan merawat kendaraan lebih baik

"Memang, PPN 12 persen itu kasih pengaruh ke kendaraan bermotor. Tapi, kami justru berharapnya dengan adanya kenaikan (pajak dan harga) ini bisa membuat masyarakat lebih merawat kendaraannya dengan baik ya," jelas Bima.

Ia menambahkan,"Harapannya gitu, hingga biaya penggunaan spare partnya jadi bisa lebih baik,"

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penjualan suku cadang di tahun 2024 lalu tetap mengalami pertumbuhan meski industri otomotif diketahui tengah mengalami pelemahan.

"Kalau untuk tahun lalu, penjualan (suku cadang) masih tetap tumbuh sih, nggak ada penurunan atau apa," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya