Kebangkitan Mobil China Bikin Ruwet Pabrikan Jepang
- Caranddriver
Las Vegas, VIVA – Potensi merger antara Honda dan Nissan dapat menjadi salah satu perubahan terbesar dalam industri otomotif sejak terbentuknya Stellantis pada 2021. Namun, langkah ini juga membawa risiko besar.
Dalam diskusi meja bundar di Las Vegas, Selasa, eksekutif Honda menjelaskan bahwa penggabungan sumber daya dan fasilitas produksi dengan Nissan dapat membantu mereka tetap kompetitif di tengah tekanan industri, terutama dari China.
“Bangkitnya pabrikan mobil China dan pemain baru telah mengubah industri ini. Jika tidak membangun kemampuan bersaing pada 2030, kami akan kalah,” ujar CEO Honda, Toshihiro Mibe, dikutip VIVA Otomotif dari The Verge, Selasa 14 Januari 2025.
Menurut laporan S&P Global Mobility, pasar kendaraan listrik (EV) global diperkirakan tumbuh hampir 30% setiap tahun, dengan 89,6 juta unit terjual pada 2025. Pasar kendaraan otonom bahkan diproyeksikan mencapai USD 448,6 miliar pada 2035.
Honda melihat Nissan sebagai mitra potensial untuk menekan biaya pengembangan kendaraan berbasis perangkat lunak dan teknologi otonom yang semakin mahal.
“Biaya tenaga kerja dan pengembangan kami sangat besar. Jika ada operasi yang bisa dibagi, itu akan menguntungkan,” ungkap Wakil Presiden Eksekutif Honda, Noriya Kaihara.
Nissan, yang menghadapi penurunan pendapatan hingga 90% tahun lalu, memiliki kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh Honda, yang saat ini produksinya hampir mencapai kapasitas maksimal.
Sementara itu, Honda tertarik dengan kendaraan SUV besar Nissan, seperti Armada dan Pathfinder. “Teknologi hybrid kami dapat disesuaikan untuk kendaraan besar,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Kendaraan Listrik Honda, Toshihiro Akiwa.
Namun, tantangan politik seperti ancaman tarif impor oleh Presiden Donald Trump juga menjadi perhatian. “Kami harus fleksibel jika subsidi EV dihentikan,” kata Kaihara.
Meski menghadapi tantangan besar, Honda tetap berkomitmen pada elektrifikasi. “Dalam jangka panjang, kendaraan listrik adalah solusi masa depan,” tuturnya.