Viral Pengemudi Mobil Kena Aksi Premanisme, Apa yang Perlu Dilakukan?
- Instagram/dashcamindonesia
Bekasi, VIVA – Saat berada di jalanan, ada saja kejadian tidak terduga yang dapat menguji kesabaran dan kesiapan para pengemudi mobil, salah satunya aksi premanisme yang dilakukan oleh beberapa oknum.
Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @Dashcamindonesia, menunjukkan seorang pengemudi mobil diserang oleh preman-preman di daerah Jatiwarna, Bekasi.
"Mobil saya habis diserang preman di daerah Jatiwarna, saya sudah coba lapor polisi tapi dilempar-lempar bahkan diminta buat surat laporan saja belum. Saya dikasih tau teman, daerah Jatiwarna-Kranggan lagi rawan modus preman," tulis keterangan unggahan.
Kronologinya, para preman yang berjumlah tiga orang ini naik motor di depan mobil secara Zigzag. Sang pengemudi pun berupaya untuk menyalip para preman tersebut.
"Saat jalannya kami salip, mereka lanjut mengejar lagi di depan kita lagi zigzag lagi. Akhirnya, kami agak ngebut melewati jalannya lalu terjadi hal kayak di video. Jadi, menurut saya ini modus," tambah keterangan unggahan.
Adapun, aksi premanisme seperti ini kerap terjadi di setiap bagian jalan dan menimpa para pengguna kendaraan bermotor. Hal ini pun diakui oleh Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.
"Ini hampir terjadi di seluruh bagian jalan sih. Ada aksi-aksi tidak perlu dilakukan oleh preman yang berujung arogansi, seperti persimpangan jalan dan kemacetan, jalan yang sepi, jalan tikus, atau jalan yang sengaja atau tidak sengaja rusak, dan lain-lain," ujarnya saat dihuhungi VIVA pada Jumat, 3 Januari 2025.
Menurutnya, ada dua penyebab aksi premanisme kerap menghantui para pengendara kendaraan bermotor, yakni fasilitas jalan kurang terpelihara dan hukum yang tidak memberikan rasa aman bagi pengguna jalan.
"Masalahnya adalah pertama, fasilitas jalan yang masih kurang terpelihara atau tidak terpola dengan baik, banyak terdapat di Indonesia, sehingga menimbulkan peluang adanya sebagian orang hadir yang seolah-olah melengkapi atau membantu. Padahal mereka melakukan pemaksaan atau pengutipan uang ke pengguna jalan," kata Sony.
Kemudian, ucap Sony, penyebab kedua adalah karena hukum tidak hadir memberikan rasa aman bagi pengguna jalan, sehingga preman-preman ini bebas berkeliaran melakukan intimidasi seperti yang ada di unggahan video tersebut.
Ia pun menyarankan cara-cara yang bisa dilakukan oleh pengemudi mobil saat mengalami aksi premanisme di jalan.
"Menghadapi mereka ini harus dengan ketenangan. Tutup jendela dan jangan bangun komunikasi yang bisa berujung negosiasi yang enggak jelas. Intimidasinya bisa bermacam-macam, dari verbal sampai bentuk perusakan properti," ungkapnya.
Ia pun menambahkan, agar para pengemudi mobil harus tetap fokus berkendara dan jangan pernah berhenti sampai tiba di kantor polisi atau markas TNI terdekat.Â
"Kemudian, jangan pernah meletakan barang-barang berharga di dalam ruang kabin yang bisa memancing datangnya kejahatan," tutupnya.Â