Lepaskan Tembakan di Jalan Umum, Begini Isi Garasi Kajari Kediri
- Istimewa
VIVA – Baru-baru ini Kepala Kejaksaan Negeri, atau Kejari Kabupaten Kediri Pradhana Probo Setyarjo jadi sorotan, lantaran penegak hukum tersebut mengeluarkan senjata api dengan melepas tembakan di jalan raya.
Sebelumnya sejumlah akun media sosial mengunggah video yang memperlihatkan pengguna Toyota Kijang Innova Reborn pelat merah melepaskan tembakan saat dikerebuti pengguna sepeda motor di lampu merah.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri, Senin 23 Desember 2024, malam sekitar pukul 20:00 WIB, usai Kajari Kediri makan malam bersama anaknya.
"Akhirnya di Simpang Kodim atau Jalan Imam Bonjol, karena lampu merah kendaraan berhenti. Di situlah pengendara sepeda motor mengadang kap kendaraan [mobil Kajari], yang satu menggedor pintu mobil,” ujarnya.
Dijelaskan Pradhana keluar dan melepaskan tembakan setelah mobilnya diberhentikan orang tidak dikenal tersebut, dan senjata api itu dikeluarkan sebagai bentuk perlindungan kepada keluarganya yang ada di dalam mobil.
Adapun Kijang Innova Reborn itu adalah mobil dinas, karena jika berkaca dari data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), Pradhana Probo tidak memiliki mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) tersebut.
Pradhana punya karir yang cemerlang, selama bertahun-tahun bekerja di bidang penegakan hukum, sebelum menjadi Kajari Kediri di tahun ini, pada tahun lalu dia menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu.
Harta kekayaan yang dilaporkannya kepada negara saat di Kejaksaan Tinggi Bengkulu mencapai Rp5,703 miliar. Dari angka tersebut aset terbesarnya tanah, dan bangunan di kawasan Depok, Jawa Barat senilai Rp4,636 miliar.
Untuk koleksi kendaraannya, hanya terparkir dua unit motor, dan satu unit mobil yang totalnya hanya Rp166,500 juta. Kedua motor tersebut adalah Peugeot Django lansiran 2017 seharga Rp35 juta, dan motor Honda buatan 2017 seharga Rp6,5 juta.
Tidak dijelaskan motor berlogo sayap menyepak tersebut, namun jika berkaca dari kodenya, yaitu D1802N1212 AT yang diduga BeAT.
Sementara mobil yang dilaporkan kepada negara hanya Toyota Harrier buatan 2005. SUV (Sport Utility Vehicle) dengan status impor tersebut harganya ditaksir Rp125 juta.
Toyota Harrier yang secara kasta lebih tinggi dari Fortuner bermesin bensin dilego Rp100 jutaan untuk lansiran 2003-2004. Mobil SUV atau Sport Utility Vehicle itu didatangkan utuh dari Jepang oleh beberapa importir umum.
PT Toyota Astra Motor sebagai pemegang merek Toyota di Indonesia tidak menjual Harrier, maka tidak heran jika dalam kondisi barunya cukup mahal karena ada sejumlah pajak yang ditanggung pembeli dan importir.