Kerja Sama Industri Kendaraan Listrik dalam Mengelola Limbah Baterai

Swap baterai
Sumber :
  • Layar tangkap instagram Swap

Jakarta, VIVA - Industri kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh kebijakan pemerintah untuk transisi energi bersih. 

5 Tips Ampuh agar Baterai Android Tahan Lama Saat Dibawa Traveling

Namun, dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik, pengelolaan baterai bekas menjadi tantangan besar. Baterai bekas yang tidak dikelola dengan benar dapat merusak lingkungan. 

Daur ulang baterai bekas menjadi solusi penting untuk mengurangi dampak ini dan memulihkan bahan berharga seperti lithium, nikel, dan kobalt.

KNKT Ungkap Mobil Listrik Berisiko Terbakar saat Naik Kapal Laut

Untuk itu, PT Arsa Kayana Recycle bekerja sama dengan PT Swap Energi Indonesia (Swap) dalam mengelola dan mendaur ulang baterai bekas kendaraan listrik. 

Kerjasama daur ulang baterai PT AKR dan Swap

Photo :
  • PT AKR
PLN Siapkan 2.490 Unit SPKLU untuk Hadapi Potensi Lonjakan Pengguna Kendaraan Listrik saat Nataru

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk menangani limbah baterai yang berkembang seiring dengan pesatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima VIVA, Jumat 6 Desember 2024, PT Arsa Kayana Recycle (AKR) mengklaim perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menjadi pelopor daur ulang baterai bekas, dengan kapasitas produksi awal 3.000 ton per tahun untuk baterai LFP dan NCM. 

Produksi akan dimulai pada akhir 2025, dan AKR telah menjalin kerja sama dengan berbagai Agen Pemegang Merek (APM) motor dan mobil listrik untuk mendukung industri hijau dan hilirisasi sesuai program pemerintah.

"Kerjasama ini merupakan tonggak awal yang baik untuk motor listrik Swap karena tidak akan bingung lagi dengan bangkai baterai bekas yang akan disalurkan ke mana," kata Direktur Utama AKR, Muhammad Falah. 

Direktur Utama Swap, Irwan Tjahja, menyambut baik kerjasama ini dan mengaku bangga ada perusahaan lokal sebagai pelopor yang peduli lingkungan dengan mengambil dan mengolah baterai motor listrik.

Pendiri dan Presiden Komisaris PT AKR, Abdul Rahman Elly, menyadri adanya tantangan besar dalam mendaur ulang baterai EV.

"Tetapi kami juga melihat potensi luar biasa. Misi kami adalah mengubah cara penanganan baterai EV yang sudah habis masa pakainya, memastikan bahwa baterai tersebut didaur ulang secara bertanggung jawab dan efisien," tuturnya.


 

Mobil listrik Neta yang Ibu He yang mengalami masalah baterai

Baru 1 Tahunan, Baterai Mobil Listrik Neta Ngedrop dan Cuma Bisa Tempuh 40 Km

Pemilik mobil listrik Neta V di China mengalami masalah pada baterai hingga drop dan membuat jarak tempuhnya cuma 40 kilometer saja.

img_title
VIVA.co.id
5 Januari 2025