Kerja Sama Industri Kendaraan Listrik dalam Mengelola Limbah Baterai

Swap baterai
Sumber :
  • Layar tangkap instagram Swap

Jakarta, VIVA - Industri kendaraan listrik di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh kebijakan pemerintah untuk transisi energi bersih. 

Menakar Peluang Pembiayaan Hijau Tumbuhkan Industri Otomotif

Namun, dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik, pengelolaan baterai bekas menjadi tantangan besar. Baterai bekas yang tidak dikelola dengan benar dapat merusak lingkungan. 

Daur ulang baterai bekas menjadi solusi penting untuk mengurangi dampak ini dan memulihkan bahan berharga seperti lithium, nikel, dan kobalt.

Menperin Pastikan RI Ekspor Prekursor ke Eropa dan Amerika Utara pada Awal 2025

Untuk itu, PT Arsa Kayana Recycle bekerja sama dengan PT Swap Energi Indonesia (Swap) dalam mengelola dan mendaur ulang baterai bekas kendaraan listrik. 

Kerjasama daur ulang baterai PT AKR dan Swap

Photo :
  • PT AKR
PLN Gemeteran karena Mobil Listrik Asal China Bikin Transaksi SPKLU Naik 5 Kali Lipat

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini bertujuan untuk menangani limbah baterai yang berkembang seiring dengan pesatnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima VIVA, Jumat 6 Desember 2024, PT Arsa Kayana Recycle (AKR) mengklaim perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menjadi pelopor daur ulang baterai bekas, dengan kapasitas produksi awal 3.000 ton per tahun untuk baterai LFP dan NCM. 

Produksi akan dimulai pada akhir 2025, dan AKR telah menjalin kerja sama dengan berbagai Agen Pemegang Merek (APM) motor dan mobil listrik untuk mendukung industri hijau dan hilirisasi sesuai program pemerintah.

"Kerjasama ini merupakan tonggak awal yang baik untuk motor listrik Swap karena tidak akan bingung lagi dengan bangkai baterai bekas yang akan disalurkan ke mana," kata Direktur Utama AKR, Muhammad Falah. 

Direktur Utama Swap, Irwan Tjahja, menyambut baik kerjasama ini dan mengaku bangga ada perusahaan lokal sebagai pelopor yang peduli lingkungan dengan mengambil dan mengolah baterai motor listrik.

Pendiri dan Presiden Komisaris PT AKR, Abdul Rahman Elly, menyadri adanya tantangan besar dalam mendaur ulang baterai EV.

"Tetapi kami juga melihat potensi luar biasa. Misi kami adalah mengubah cara penanganan baterai EV yang sudah habis masa pakainya, memastikan bahwa baterai tersebut didaur ulang secara bertanggung jawab dan efisien," tuturnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya