MUF Cetak SPK Senilai Rp1 Triliun di GJAW 2024
- Mandiri Utama Finance
Tangerang, VIVA – Gelaran Mandiri Utama Finance Gaikindo Jakarta Auto Week (MUF GJAW) 2024 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, resmi berakhir pada 1 Desember 2024.
Dalam sepuluh hari penyelenggaraannya, pameran otomotif akhir tahun ini berhasil menarik lebih dari 145.000 pengunjung. PT Mandiri Utama Finance (MUF), sebagai anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mencatatkan nilai Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) mencapai Rp1 triliun.
Sebagai sponsor utama, MUF menghadirkan sejumlah promo menarik, seperti bunga pembiayaan rendah mulai dari 1,99%, biaya administrasi mulai Rp1, hingga berbagai hadiah langsung. Promo-promo tersebut berhasil mendorong minat masyarakat untuk membeli kendaraan, baik konvensional maupun berbasis listrik.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko MUF, Rully Setiawan, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil yang dicapai.
"Kami bangga bahwa total SPK MUF dapat mencapai Rp1 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan pembiayaan kami dan komitmen MUF dalam mendukung pertumbuhan industri otomotif, termasuk percepatan adopsi kendaraan listrik," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Rabu 4 Desember 2024.
Dari total SPK tersebut, sekitar Rp400 miliar atau 40% berasal dari pembiayaan syariah melalui BSI OTO. Rully menegaskan, capaian ini mencerminkan upaya MUF dalam memperluas layanan berbasis syariah yang mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Selain menawarkan kemudahan pembiayaan, MUF juga memperkenalkan inovasi digital, seperti aplikasi MUF Online Autoshow (MOAS), BSI OTO, MUF Online Assistant (MONA), Mufapp, dan integrasi dengan Livin’ by Mandiri. Layanan ini memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelanggan di era digital.
Keberhasilan MUF GJAW 2024 tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkokoh posisi MUF sebagai pemimpin di sektor pembiayaan kendaraan. Dengan pencapaian ini, MUF optimistis dapat melampaui target pembiayaan baru sebesar Rp22 triliun di akhir tahun 2024.
"Kami yakin bisa terus bertumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi industri otomotif," tuturnya.