Istana Akui Maung MV3 Buatan Pindad Pakai Mobil Korea Selatan
- Tangkapan Layar
VIVA – Istana mengaku jika mobil Maung Pindad, atau MV3 Garuda Limousine yang digunakan Presiden Prabaowo Subianto menggunakan beberapa komponen mobil asal Korea Selatan, yaitu SsangYong.
MV3 Garuda yang dibuat PT Pindad beberapa komponennya mirip dengan mobil SUV buatan Korea Selatan, yaitu SsangYong Rexton. Bahkan pihak Istana mengakuinya, seperti disampaikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan AM Putranto.
"Kemudian untuk 30 persen itu dari Korea, Mercy, SsangYong, lantai dasar, mesin, sama kerangka,” ujar Putranto kepada wartawan, dikutip, Kamis 31 Oktober 2024.
Kemiripan yang pertama dari desain interior, mulai dari door trim, jok, dashboard, konsol tengah, setir, panel instrument, dan head unit model floating berukuran 12,3 inci yang bisa terhubung internet dari smartphone.
Perbedaan dengan hanya balutan warna, jika beberapa varian Rexton interiornya berwarna hitam, sedangkan MV3 Garuda kabinya cendrung dibalut bahan semi kulit warna coklat.
Basis dari mobil asal negeri gingseng itu 7-penumpang, sehingga bangku baris kedua untuk tiga penumpang, sedangkan di MV3 Garuda dibuat menjadi captain seat, atau hanya untuk dua penumpang.
Bukan hanya itu, sektor dapur pacunya juga mirip jika berkaca dari spesifikasi yang tertulis. Mobil gagah besutan Pindad itu dibekali mesin serupa dengan Maung MV3, yaitu diesel 2.200cc turbo bertenaga 199 dk dengan transmisi 8-percepatan.
Pun Rexton dibekali mesin diesel turbo berkapasitas 2.200cc yang dapat perubahan sejak 2021. Enjin peminum solar itu dibuat lebih bertenaga, dari generasi sebelumnya 178,3 dk dan torsi 420 Nm menjadi 198,4 dk dan torsi 441 Nm.
Artinya ada peningkatan sekitar 20 dk, dan torsi puncaknya melonjak jadi 21 Nm, sehingga dari putaran bawah mobil SUV tersebut lebih memberikan dorongan besar, meskipun baru bisa dicapai di atas 1.600 rpm.
Tenaganya disalurkan melalui transmisi matik 8-percepatan ke semua roda, atau penggerak 4x4 yang punya pengunci difrensial belakang otomatis. Cara kerjanya intuitif, dan bisa dioperasikan manual melalui paddle shift.
Terkait peruntukkannya, Maung Pindad akan diproduksi massal secara bertahap dalam jumlah yang cukup banyak, untuk keperluan mobilitas atau transportasi para menteri, dan pejabat lainnya.
"Mobil itu diwajibkan semuanya. Itu program 10.000 ke depan, untuk yang 100 hari kerja 5.000 sekian dan an itu akan terus berlanjut. Semuanya eselon I bahkan. Prioritas di sini [Jakarta], nanti kalau dibagi semua kan nggak kebagian. Kalau 10 ribu artinya kan diprioritaskan," tuturnya.