Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Halangi Program Indonesia Emas

Petugas polisi sedang di area kecelakaan lalu lintas (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock/am

Tangerang, VIVA – Saat ini, Pemerintah sedang mencanangkan program menuju Indonesia Emas 2040, yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda berkualitas.

Menuju Indonesia Emas 2025, Ini Tantangan dan Peluangnya

Kendati demikian, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan target Indonesia Emas tersebut bisa gagal terwujud seiring dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

"Angka kecelakaan sampai September sudah mencapai 111 ribu lebih, dengan korban meninggal dunia sekitar 20 ribu lebih, artinya satu hari ada tiga nyawa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas," ujarnya saat pembukaan ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS 2024) dikutip VIVA di ICE BSD, Tangerang.

Gak Banyak Gaya, Cuan Suzuki Mengalir Deras

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan

Photo :
  • Arianti Widya

Irjen Pol Aan pun memberikan contoh terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas yang bisa menyebabkan gagalnya menuju Indonesia Emas.

Detik-detik Mobil Pikap Lawan Arus di Lenteng Agung Tabrak Pemotor Mau Kondangan, Bayi 6 Bulan Tewas

"Dengan angka 20 ribu korban kecelakaan meninggal, berarti ada tiga manusia yang meninggal di jalan setiap hari. Misal, kecelakaan tersebut melibatkan seorang anak, ada anak meninggal, artinya generasi untuk Indonesia Emas 2040 tidak bisa diraih," jelasnya.

Ia menambahkan, "Sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas itu usia-usia produktif juga. Kalau usung tema Indonesia Emas, akibat dari insiden tersebut bisa menghambat itu,"

Lebih lanjut, Irjen Pol Aan menyampaikan dari jumlah 111 ribu angka kecelakaan di Indonesia, sebanyak 74 persen atau 80 ribuan kasus melibatkan kendaraan roda dua atau sepeda motor.

"Dari 111 ribu kejadian, 74 persennya masih melibatkan pengemudi sepeda motor," tuturnya.

Meskipun begitu, Aan mengakui para produsen kendaraan roda dua semakin menunjukkan konsistensinya dalam memperbaiki fenomena kecelakaan yang didominasi oleh sepeda motor.

"Kita lihat produsen kendaraan roda dua sangat peduli dengan keselamatan lalu lintas di jalan. Terbukti, manufaktur-manufaktur saat ini sudah membekali kendaraannya dengan teknologi yang memperhatikan keselamatan, terutama pada sistem pengereman dan sebagainya," katanya.

Kemudian, ia pun turut memberikan himbauan bagi masyarakat agar selalu menggunakan perlengkapan safety riding yang aman agar tidak terjadi kecelakaan atau hal buruk yang tidak diinginkan.

"Masyarakat sayangnya masih belum peduli dengan keselamatan diri sendiri. Contoh penggunaan helm, jaket untuk kurangi luka, sarung tangan sepatu dan sebagainya itu penting (dipakai saat berkendara). Dianggap polisi mengada-ngada, padahal itu meminimalkan tingkat fatalitas korban kecelakaan," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya