Truk Listrik MAB Siap Beroperasi di IKN
- istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengungkapkan truk listrik buatan Mobil Anak Bangsa (MAB) siap beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebelumnya, truk listrik ini sempat diperkenalkan pada pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, beberapa waktu lalu.
"Saya dengar dari CEO MAB, beberapa pesanan dari IKN. Nantinya akan digunakan untuk truk sampah, pembersih jalan, dan seterusnya," ujarnya dikutip VIVA di Jakarta.
Sayangnya, Moeldoko tidak memberikan rincian berapa total unit truk listrik MAB yang dipesan untuk kebutuhan di IKN.
Lebih lanjut, terkait apakah MAB akan menyediakan kendaraan listrik selain truk untuk beroperasi di IKN, Moeldoko mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk hal ini.
Prototipe truk listrik MAB
- istimewa
"Kalau bus listrik itu sepertinya belum. Tapi kita siap memberikan dukungan (jika diminta)," tuturnya.
Moeldoko pun mengungkapkan bahwa MAB saat ini sedang mempersiapkan kendaraan listrik niaga lain, seperti mikrolet dengan 12 penumpang maupun pikap kabin ganda.
"Kita (MAB) sedang menyiapkan truk, terus angkutan kota yang isi 12 itu sedang disiapkan. Kayak mikrolet gitu tapi listrik sedang kita siapkan," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Ada juga untuk double cabin sedang kami persiapkan, bahkan sudah menjalani serangkaian test di jalan raya dan kemungkinan mengaspal tahun depan,"
Sebagai informasi tambahan, truk listrik MAB yang diperkenalkan di ajang PEVS 2024 tersebut berwujud sasis model MGT-NF 8T yang dirancang khusus oleh teknisi MAB untuk dilengkapi bodi truk sampah yang juga telah dirancang desainnya.
MGT-NF 8T setara dengan spesifikasi truk medium berbahan bakar solar, namun menjanjikan penghematan ongkos operasional jauh lebih murah.
Sasis truk ini berdimensi panjang 6.120 mm dan lebar 2.100 mm dengan jarak sumbu roda 3.620 mm, serta pelek berukuran 16 inci yang dibalut ban bias.
Model truk sampah ini pun dirancang khusus untuk kondisi jalanan Indonesia yang tak seluruhnya rata, serta menyesuaikan regulasi maksimum muatan total 8 ton di Indonesia.
