Viral Sopir Truk ODOL Marah karena Dibilang Membahayakan

Truk ODOL
Sumber :
  • Tangkapan layar Instagram @memomedsos_official

Jakarta, VIVA – Sebuah video yang viral di media sosial menampilkan pernyataan seorang sopir truk yang tidak diketahui identitasnya, menyampaikan protes keras terhadap akun-akun media sosial yang sering mengunggah tentang truk bermuatan lebih atau ODOL (Over Dimension Over Load).

Bukan Cuma ODOL, Kecelakaan Truk Juga Bisa Terjadi karena Ini

Dalam video tersebut, sopir itu mengungkapkan bahwa para pengguna media sosial seharusnya bertanya dulu alasan di balik tindakan membawa muatan berlebih sebelum mengunggah konten yang memojokkan para sopir.

"Kalau mau posting sesuatu itu ditanyakan dulu apa tujuannya, kenapa truk harus bermuatan lebih, overload, over dimensi. Kan sampeyan enggak pernah tau kenapa kami melakukan hal tersebut," ujarnya, dikutip VIVA dari laman Instagram @memomedsos_official, Selasa 6 Agustus 2024.

Menko AHY Tuntut Kemenhub Tertibkan Truk ODOL Demi Keselamatan Pengendara

Menurutnya, membawa muatan berlebih merupakan upaya untuk menutup setoran yang harus dibayar. Sopir itu menegaskan bahwa dengan membawa muatan standar, pendapatan mereka tidak cukup untuk menutupi biaya setoran, bahkan berpotensi membuat mereka berutang.

"Kalau standar muatannya, ongkos saya enggak ketemu. Bisa-bisa kami ambil utang dari koperasi buat nutupin setoran," jelasnya.

Truk Angkutan Barang Dilarang Melintas Selama Arus Mudik 18 April Hingga 1 Mei 2023

Ia juga menambahkan agar publik tidak sembarangan mengunggah video atau konten yang menyoroti truk bermuatan lebih, tanpa memahami konteksnya.

"Jadi jangan main upload video atau segala macam, pikir logika, enggak peduli siapa sampeyan," tambahnya dengan nada kesal.

Sopir tersebut merasa tidak terima dengan perlakuan para pemilik akun di media sosial yang asal mengunggah video truk bermuatan lebih, apalagi dengan narasi bahwa truk ODOL membahayakan.

"Saya sopir truk, sampeyan enggak merasakan, enak aja nulis truk yang bermuatan lebih dari kapasitas membahayakan,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya