AION Siap Mengubah Lansekap Mobil Listrik di Indonesia
- AION Indonesia
Tangerang, 27 Juli 2024 – Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 kembali menjadi panggung bagi para pelaku industri otomotif untuk unjuk gigi. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran AION, merek mobil listrik premium asal Tiongkok yang baru saja merambah pasar Indonesia.
Dengan desain futuristik dan teknologi canggih, AION berhasil mencuri perhatian pengunjung GIIAS 2024. Booth AION yang didominasi warna putih dan biru memancarkan kesan modern dan elegan.
Beberapa model andalan mereka, seperti AION Y Plus, AION ES, AION Hyper SSR, dan AION Hyptec HT dipamerkan dengan detail yang memukau. Bahkan, dalam waktu dekat ada 500 unit AION Y Plus yang segera tiba di Indonesia untuk memenuhi pesanan yang sudah dibuka beberapa waktu lalu.
Test Drive Aion Y Plus
- Arianti Widya
Selama GIIAS 2024, AION berhasil menarik perhatian banyak pengunjung. Seorang pengunjung, Dimas, mengungkapkan kekagumannya.
“"Desainnya sangat futuristik dan interiornya sangat canggih. Rasanya seperti mengendarai mobil masa depan,” ujarnya saat dijumpai VIVA Otomotif di booth AION.
VIVA Otomotif menyempatkan waktu untuk menjajal AION Y Plus di area Test Drive GIIAS 2024. Ketika pertama kali membuka pintu, pandangan kami langsung disajikan dengan ruang kabin bernuansa modern dan sporty, yang didominasi oleh warna hitam. Kemudian, untuk kami dengan tinggi badan 165 cm, ruang kabin dan head room terasa cukup luas.
Sebelum memulai berkendara, kami mencoba menyesuaikan posisi duduk yang dapat disesuaikan dengan menekan tombol yang seluruhnya dikendalikan secara elektrik.
Kemudian, kami juga mengatur posisi spion mobil yang bisa dilakukan melalui head unit kendaraan. Satu hal yang kami senangi dari kendaraan ini adalah tidak banyaknya tombol fisik karena semua pengaturan mobil diatur di dalam head unit.
Suspensi dari AION Y Plus terasa cukup baik terutama saat melewati jalanan bergelombang. Mobil ini menawarkan kemudahan bagi pengemudi, karena desain setir yang sangat baik dan radius putarnya cukup kecil.
Fitur Aion Y Plus
- Arianti Widya
Head of Marketing AION Indonesia, Metta Yunita menyatakan apresiasi atas sambutan hangat pengunjung GIIAS 2024 yang sudah berkunjung dan melihat semua keunggulan yang dihadirkan oleh mereka.
“Sebagai merek baru di Indonesia, kami tersanjung dengan sambutan hangat yang diberikan. AION memastikan pengunjung bisa mendapatkan informasi, melihat, merasakan kendaraan, dan akhirnya memilih kendaraan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Menjadi produsen mobil listrik yang menempati peringkat kedua di China dan ketiga di dunia, AION punya modal besar untuk bisa meraih kesuksesan di pasar Indonesia. Head of Product Training AION South East Asia, Xu ZhaoYu menegaskan keunggulan AION melalui Magazine Battery dan Architecture Electric Platform (AEP).
“AION memiliki keunggulan melalui Magazine Battery dan AEP, sebuah desain eksklusif platform listrik murni yang harus menjadi perhatian penting dalam memilih kendaraan listrik. Melihat potensi besar di pasar Indonesia, AION yakin teknologi inovatif ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen,” tuturnya.
Sebagai informasi, AION memiliki Pusat Manufaktur Cerdas di Guangzhou, China yang mendukung produksi mobil listrik dengan teknologi canggih, fleksibilitas produksi, digitalisasi, dan kustomisasi interaktif.
Pusat Manufaktur Cerdas AION di Tiongkok menampilkan keunggulan teknologi seperti produksi bodi mobil dari baja dan aluminium, serta penggunaan platform cloud data global untuk optimisasi proses produksi. Pabrik ini juga mengadopsi energi bersih, dengan penggunaan panel fotovoltaik dan teknologi hemat energi lainnya.
CEO AION Indonesia, Andry Ciu mengungkapkan rencana perusahaan untuk membuka pabrik manufaktur di Cikampek, Jawa Barat, yang diharapkan akan diresmikan pada kuartal pertama tahun 2025.
“Kami yakin, AION Indonesia dapat menghadirkan produk EV kelas dunia untuk Indonesia dan pasar utama di kawasan ASEAN lainnya, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” jelasnya.
Pabrik GAC Aion di Guangzhou, China.
- VIVA/Yunisa Herawati
