Mantan Pembalap MotoGP Sebut Keputusan Jorge Martin Cabut dari Ducati Salah

Jorge Martin dan Francesco Bagnaia
Sumber :
  • Crash.net

VIVA – Jorge Martin sudah menunjukkan taringnya sejak musim lalu agar dilirik pabrikan Ducati. Pembalap Pramac Racing itu keluar sebagai juara dua MotoGP 2023, dan saat ini menjadi pemimpin klasemen MotoGP 2024.

Meski begitu Ducati yang selalu menggantung nasib Jorge Martin akhirnya terkena karma. Berharap tidak ingin kehilangan pembalap 26 tahun itu di musim depan, akhirnya hal tersebut terjadi setelah MotoGP Italia.

Jorge Martin tidak perlu memikir panjang untuk cabut dari Ducati, lantaran selalu diberikan janji manis. Sehingga dia memilih menjadi rival dari brand tersebut dengan bergabung bersama Aprilia di musim depan.

Aprilia Racing secara resmi mengumumkan Jorge Martin menjadi pembalap barunya menggantikan Aleix Espargaro, Senin 3 Juni 2024, malam hari, atau lebih tepatnya satu hari setelah balap MotoGP Italia digelar.

Padahal di malam yang sama, menurut laporan Motorsport.com, Manajer Pramac Racing, Gino Borsoi masih berbicara dengan Ducati, namun tiba-tiba Martin melakukan tanda tangan kontrak dengan Aprilia.

Sehingga muncul persepsi keputusan kilat tersebut dilakukan berdasarkan sakit hati yang sudah mendalam, mengingat Martinator selama tiga musim tidak perna diberikan kepastian oleh brand tersebut, dan akhirnya Marc Marquez yang dipilih Ducati.

Menurut mantan pembalap MotoGP, Neil Hodgson, keputusan yang salah jika Martin meninggalkan Ducati. Sebab dia akan bersaing lebih keras, karena musim depan motor pabrikan Ducati Desmosedici akan diberikan ke tim lain, setelah Pramac Racing memutuskan pindah ke Yamaha.

"Saya pikir dia akan lebih baik bertahan di pabrikan Ducati, dan itu bisa dia lakukan. Ducati akan dengan senang hati mempertahankannya. Dia akan pindah ke VR46, atau Gresini dengan motor pabrikan," ujar Neil kepada TNT Sports, dikutip, Senin 21 Juli 2024.

Selain itu keputusannya pindah ke Aprilia tentu untuk meningkatkan pendapatannya di ajang adu kebut para raja tersebut. Secara gaji jauh lebih besar daripada saat Martin masih di tim satelit.

“Itu akan menjadi hal terbaik untuk kariernya. Tapi dia pria yang bangga. Secara finansial? Itu memang berperan dalam olahraga kami. Sebagai pebalap pabrikan Aprilia, dia berpotensi mendapat gaji pokok £5 juta. Padahal, sebagai pebalap satelit, ia bisa mendapat penghasilan £1,5 juta," katanya.

Sementara menurut mantan pembalap MotoGP, Sylvain Guintoli, keputusan Martin pindah ke Aprilia sepertinya tidak akan memengaruhi performa, karena untuk mempertahankan Itu tergantung pada karakter Anda.

"Beberapa pengendara membutuhkannya lebih dari yang lain. Dia tidak ingin menjadi pengiring pengantin di Ducati. Dia pikir dia pantas menjadi No1," kata Guintoli.

Langkah Suzuki Balik ke MotoGP Terganjal Aturan Dorna