Begini Isi Garasi Tompi yang Diteror Petugas Pajak Gegara Atta Halilintar
- VIVA/Shalli Syartiqa
VIVA – Tompi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap Atta Halilintar dan tim Youtubenya, lantaran video soal grebek rumah Tompi judulnya tidak sesuai kenyataan terkait harga yang dicantumkan.
Melalui tayangan Tiktok @simplify, Tompi menjelaskan bahwa tim Youtube Atta Halilintar membuat judul hanya untuk menarik perhatian, dengan mengarang angka, atau nilai rumahnya yang mencapai ratusan miliar.
“Ini adalah salah satu bentuk kebodohan yang diciptakan konten kreator. Jadi mereka nulis itu, saya marah banget sama timnya Atta, karena dia nulis di Youtube Channel mereka rumah seharga Rp150 miliar malah, bukan Rp100 miliar,” ujar Tompi, dalam tayangan tersebut.
Padahal angka itu tidak pernah disebutkan oleh dokter sekaligus penyanyi tersebut saat suami Aurel Hermansyah dan tim datang ke rumahnya untuk membuat konten. Ujung dari kecerobohan itu Tompi diteror, atau dipanggil petugas pajak.
“Terus saya tanya, ‘Lo dapat angka itu dari mana? Emang gue ngomong?, ‘Enggak sih mas biar seru aja’. Gila enggak itu? Terus saya dipanggil sama petugas pajak,” tuturnya.
Di luar perselisihan itu, seperti diketahui dokter kecantikan dengan nama asli Teuku Adifitrian itu memiliki rumah yang mewah di kawasan Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, berdiri di atas lahan 6.400 meter persegi.
Dengan lahan seluas itu, bangunan dengan model industrial itu bukan sekadar menjadi rumah, melainkan digunakan untuk klinik kecantikan yang menjadi usahanya, galeri, hingga café yang bisa digunakan publik.
Melalui tayangan Youtube Andre Taulany, Tompi juga memiliki beberapa koleksi kendaraan di garasi rumahnya. Diantaranya dua unit motor, yaitu Triumph, dan Honda yang kerap digunakan dalam beberapa aktivitasnya.
“Gue main motor dari zaman dulu, masih bareng Raffi dulu. Anak motor banget, gue justru kalau Jumatan, atau ke rumah sakit deket-deket sini gue naik motor,” ujarnya saat ditanya Andre terkait ketertarikannya dengan kendaraan roda dua.
Tompi juga menyebut alasannya memilih Honda Phantom, karena secara model mirip dengan Harley-Davidson (HD). Karena moge besutan Amerika Serikat itu menjadi impiannya, namun banyak pertimbangan untuk membelinya.
Salah satunya terkait hawa panas yang keluar dari mesin v-twin saat berkendara, sehingga dirasa kurang nyaman, dan dianggap kurang baik buat kesehatan. Sehingga memilih Phantom bergaya touring.
“Honda Phantom, katanya HD wannabe. Kalau HD kan panas, salah satu mimpi gue ingin punya HD sebenarnya, Cuma gue enggak suka panasnya,” katanya.
Honda Phantom sempat dijual di Indonesia pada tahun 2000-an, moge bergaya touring buatan brand Jepang itu memiliki mesin yang jauh lebih kecil dari Harley-Davidson, yaitu hanya 200cc mirip Tiger.