Industri Otomotif Indonesia Jadi Sorotan Jepang

VIVA Otomotif: Pabrik Toyota
Sumber :
  • Carscoops

Tokyo, 24 Juni 2024 – Indonesia dan Jepang terus memperkuat hubungan kerja sama di sektor industri dengan menggelar pertemuan antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito, di Tokyo pada Jumat pekan lalu.

Mobil Daihatsu Xenia: Pilihan Tepat untuk Keluarga Modern

Pertemuan ini menyoroti empat isu utama yang menjadi fokus kedua negara. Pertama, terkait dengan transisi energi, yang sebelumnya telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) pada Desember 2023.

"Kami menyambut baik langkah-langkah yang telah ditempuh dalam transisi energi," ujar Menperin, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi Kementerian Perindustrian.

Mulai Era Elektrifikasi, Kehadiran Insentif Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Isu kedua yang dibahas adalah Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Menperin Agus mendorong penyelesaian perundingan substantif dan berharap dukungan METI Jepang untuk implementasi IJEPA serta kegiatan New MIDEC (Manufacturing Industry Development Center).

Kerja sama di bidang otomotif menjadi isu ketiga yang diangkat. Menperin mengapresiasi perusahaan-perusahaan otomotif Jepang yang terus beroperasi dengan baik di Indonesia dan mengajak untuk meningkatkan partisipasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Hal Ini Bisa Jadi Ancaman Industri Otomotif di 2025, Toyota: Kami Perlu Waspada

Menperin juga memaparkan peluang besar bagi industri otomotif Jepang untuk mengisi gap konsumsi per kapita produk otomotif di Indonesia.

“Saya yakin rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia bisa didorong mencapai 150 mobil per 1.000 penduduk dalam waktu tidak terlalu lama,” tuturnya.

Isu keempat menyangkut pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Menperin memaparkan rencana pertukaran SDM industri antara Indonesia dan Jepang untuk meningkatkan kompetensi SDM Indonesia melalui pelatihan di Jepang.

“Ketika kembali dari Jepang, mereka bisa membantu perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia maupun membangun startup yang mendukung ekosistem perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia,” ungkap Menperin.

Saito-san menyambut baik gagasan yang disampaikan Menperin. Ia menekankan bahwa METI menaruh perhatian besar dengan menyediakan anggaran untuk mendorong kerja sama dengan negara-negara global south.

“Kami ingin meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing industri otomotif di Indonesia. Pelatihan SDM penting bagi pengembangan generasi berikutnya, dan perlu tindak lanjut untuk membahas rencana tersebut secara lebih detail,” jelasnya.

Kedua menteri dijadwalkan akan bertemu kembali pada Agustus mendatang untuk membahas lebih lanjut kerja sama di sektor industri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya