Murid Rossi Ogah Satu Tim dengan Marc Marquez, Ducati Gak Bisa Punya 2 Matahari
- Motogp.com
VIVA – Ducati sepertinya tidak akan bisa memiliki dua matahari di MotoGP, yaitu merekrut Marc Marquez, atau Jorge Martin pada musim depan untuk menggantikan Enea Bastianini yang kontraknya habis tahun ini.
Kedua pembalap tim satelit Ducati itu menjadi incaran, bahkan kabarnya Marquez menjadi calon tunggal, setelah Martin pesimis jika brand asal Italia itu memilih dirinya karena tiga musim dikasih harapan kosong.
Bahkan agar tidak terlalu berharap besar, pemimpin klasemen MotoGP 2024 itu memberikan batas waktu kepada Ducati terkait tanda tangan kontraknya saat balapan berlangsung di Mugelo, Italia, Juni 2024.
Di lain sisi, Francesco Bagnaia yang kini menjadi pembalap andalan pabrikan mulai terusik jika salah satu pembalap asal Spanyol itu menjadi rekan satu timnya.
Hal yang wajar jika anak murid Valentino Rossi itu tidak menginginkan pembalap yang lebih jago dari dirinya menjadi rekan satu tim, karena akan terjadi persaingan internal.
Melansir Crash.net, Senin 27 Mei 2024, Pecco Bagnaia menjawab tegas pertanyaan Canal+ bahwa Bastianini lebih cocok, terkait potensi gabungnya Marc Marquez, dan Jorge Martin di Ducati Lenovo pada tahun depan.
“Preferensi saya adalah Enea. Saya pikir kami melakukan pekerjaan dengan baik bersama-sama. Jadi, untuk terus seperti ini. Tapi kita akan lihat,” ujarnya.
Seperti yang pernah dialami Yamaha pada beberapa tahun silam. Tepatnya 2008 pabrikan asal Jepang merekrut Jorge Lorenzo, padahal sudah ada Valentino Rossi di dalamnya. Alhasil mereka bersaing di lintasan.
Tidak terjadi kerja sama tim yang baik antar kedua pembalap tersebut, hingga akhirnya Rossi marah besar kepada Yamaha saat memutuskan Lorenzo menjadi rekan setimnya.
Hal itu yang dikhawatirkan terjadi di kubu Ducati Lenovo pada musim depan jika memiliki dua matahari. Bahkan sebelum bergabung saja, kondisinya sudah panas antara Marc Marquez dan Pecco Bagnaia ketika di lintasan.
Sebelumnya General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna mengaku bingung jika harus memilih Marquez yang sudah menyandang gelar juara dunia 8 kali, Jorge Martin yang memimpin klasemen tahun ini, atau mempertahankan Bastianini.
“Tapi seperti Anda tahu, ini pekerjaan saya, saya harus memilih pembalap terbaik untuk tim pabrikan kami, dan juga pembalap terbaik untuk tim Ducati lainnya,” kata Gigi.