Kendaraan Hidrogen Disebut Cocok untuk Perjalanan Jauh
- YouTube Investortrust
Jakarta, 17 Mei 2024 – Di tengah krisis iklim yang semakin mendesak, dunia terus mencari solusi transportasi yang lebih berkelanjutan. Kendaraan listrik berbasis baterai atau BEV telah menjadi pilihan populer, namun teknologi hidrogen menawarkan alternatif menarik dengan keunggulan yang unik.
Kendaraan hidrogen ditenagai oleh sel bahan bakar, sebuah teknologi canggih yang menghasilkan listrik melalui reaksi hidrogen dan oksigen. Proses ini menghasilkan air sebagai satu-satunya emisi, menjadikannya solusi ramah lingkungan yang ideal.
Ada beberapa keunggulan utama kendaraan yang berbasis hidrogen, pertama yakni emisi yang dihasilkan hanya air sehingga tidak mencemari udara dan berkontribusi pada perubahan iklim.
Pengisian ulang tangki hidrogen juga jauh lebih cepat daripada pengisian daya baterai, hanya dalam hitungan menit. Dalam kondisi tangki terisi penuh, kendaraan dapat menempuh jarak yang lebih jauh dibandingkan BEV, ideal untuk perjalanan panjang.
Meskipun menawarkan banyak keunggulan, kendaraan hidrogen masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya yakni stasiun pengisian hidrogen masih jarang tersedia, bahkan di area Jakarta baru tersedia di dua titik saja.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan kendaraan hidrogen dengan memasukkannya dalam Strategi Nasional Kendaraan Listrik.
Menurut Vice President Strategy and Portfolio Pertamina NRE, Aditya Dewobroto, kendaraan hidrogen berpotensi menjadi solusi ideal untuk transportasi jarak jauh dan transportasi berat di Indonesia, seperti truk dan bus.
“Sebenarnya untuk jarak yang dekat itu lebih menarik electric vehicle. Tapi kalau bicara jarak panjang dan jauh, kemudian mengangkut muatan lebih banyak, itu hidrogen akan lebih menarik,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di acara diskusi Investortrust Future Forum.
Menurut Dewo, salah satu faktor yang membuat hidrogen ideal untuk kendaraan komersial yang harus menempuh perjalanan jauh yakni di sisi kecepatan pengisian sumber energinya.
“Kalau kita ngecas (mobil listrik), walaupun sekarang ada fast charging tapi tetap ya itu membutuhkan waktu. Kalau kita mengisi hidrogen, itu mirip BBM,” tuturnya.