Elon Musk Tersenyum Lebar, Mobil Listrik China Siap-siap Digusur Tesla

Tesla Model Y
Sumber :
  • Dok: Tesla

VIVA – Elon Musk tersenyum lebar setelah pemerintah Amerika Serikat menaikkan pajak yang sangat tinggi untuk mobil listrik China. Dengan begitu mobil listrik Tesla akan lebih mudah melenggang di negara asalnya.

Bukan cuma kendaraan listrik buatan Tiongkok, namun semua barang buatan negeri tirai bambu yang statusnya impor di Amerika Serikat akan dijual lebih mahal, lantaran kenaikkan pajak hingga 4 kali lipat.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk.

Photo :
  • Instagram @luhut.pandjaitan

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dengan tegas mengubah kebijakan perpajakan tersebut untuk melindungi brand buatan negaranya sendiri dari gempuran merek China, dan menurutnya langkah itu lebih adil.

Seperti diketahui, produk-produk China terutama kendaraan baik itu versi konvensional, atau listrik berbasis baterai biasanya dijual lebih murah dibandingkan merek lain. Hal itu lah yang dianggap merusak pasar.

“Pekerja Amerika dapat bekerja lebih keras, dan bersaing dengan siapapun selama persaingannya adil, namun sudah terlalu lama hal ini tidak adil. Kami tidak akan membiarkan Tiongkok membanjiri pasar kami,” ujar Joe Biden, dikutip Reuters, Rabu 15 Mei 2024.

Joe Biden menjelaskan dalam pidatonya, bahwa bea masuk kendaraan listrik Tiongkok naik menjadi 100 persen, dari sebelumnya hanya 25 persen. Dengan begitu tentunya aka nada penyesuaian harga jual di pasar.

Kemudian untuk pungutan pajak kendaraan listrik berbasis baterai naik dari 7,5 persen, menjadi 25 persen. Diikuti komponen lainnya, sepeti pajak mineral dari nol persen menjadi 25 persen, untuk sel surya dari 25 persen menjadi 50 persen.

Kemudian pajak semikonduktor dari 25 persen menjadi 50 persen, tarif baja dan aluminium yang awalnya sekitar nol persen sampai 7,5 persen akan meningkat menjadi 25 persen.

Gila, Tentara Bayaran Rusia Ancam Rebut Alaska dari Amerika

Dengan kondisi tersebut, meski mobil listrik asal China diproduksi, atau dirakit di negeri paman sam belum tentu harga jualnya bisa lebih murah, lantaran pajak komponen-komponen pendukungnya ikut melonjak.

Tidak heran jika BYD sebagai penguasa kendaraan listrik asal Tiongkok, sekaligus menjadi pesaing ketat Tesla di dunia tidak mau masuk negara tersebut. Meski saat ini BYD telah membangun pabriknya di Meksiko.

Warisan Buddha Tibet Jadi Target Tiongkok

Wakil Presiden Eksekutif BYD Amerika, Stella Li sempat mengatakan, bahwa penolakan politik terhadap perusahaan-perusahaan China menjadi salah satu alasan untuk tidak melakukan ekspansi di Amerika Serikat.

“Kami tidak berencana untuk masuk ke AS, ini adalah pasar yang menarik, tetapi sangat rumit,” ujar Stella Li, dikutip Carscoops, baru-baru ini.

Diler Mobil di SCBD Terinspirasi dari Tempat Jualan Handphone

Sementara menurut laporan Autoblog, hanya ada beberapa mobil listrik yang berstatus CBU (Completely Built Up) dari China, yaitu Buick, Lincoln, Lotus, Poltestar, dan Volvo yang menjual beberapa modelnya di AS.

Masih menurut sumber yang sama, Polestar dan Lotus yang merupakan anak usaha milik Geely menjai satu-satunya brand yang impor mobil listrik mereka ke AS.  

BYD Seal DM-i 5.0

Dapat Kucuran Dana Segar Pabrik BYD di Subang Siap Produksi Mobil Hybrid

Pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolita , Jawa Barat yang dikelola Suryacipta City of Industri bukan hanya memproduksi mobil listrik, namun juga mobil hybrid...

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024